KOMPAS.com - Data center Google di Belgia mendapat serangan mematikan yang menyebabkan sebagian data konsumennya hilang. Namun serangan itu bukan berasal dari peretas, melainkan dari alam.
Pada Kamis (20/8/2015) lalu, data center Google Cloud Platform di Belgia mendapat sambaran petir selama empat kali berturut-turut.
Dikutip KompasTekno dari Business Insider, Selasa (25/8/2015), lima persen perangkat harddisk server yang terletak di zona Europe-west1-b tersebut menjadi tidak berfungsi baik, sulit untuk menulis atau membaca data.
Teknisi Google segera melakukan perbaikan dengan mengambil berbagai langkah untuk memulihkan data, mulai dari menjalankan protokol yang rumit hingga me-reboot server.
Beruntung, mereka berhasil mengembalikan sebagian besar data, dan hanya kehilangan sebanyak 0,000001 persen data yang tersimpan di hard disk.
"Kalau kasusnya seperti ini, maka full recovery tidak lagi dimungkinkan," tulis pernyataan Google.
Google menyebut kondisi yang dialaminya itu sebagai kejadian yang luar biasa. Google juga mengakui bahwa semua kerugian menjadi tanggung jawabnya.
Saat ini, Google sedang melakukan audit untuk mencari tahu perlindungan anti-petir seperti apa yang dibutuhkan agar kejadian serupa tidak berulang.
"Memang tidak normal (tersambar petir empat kali berturut-turut), tapi kan gedung Empire State saja tersambar 100 kali setahun," kilah Google.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.