Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati, Jebakan Voucher Gratis di WhatsApp

Kompas.com - 26/08/2015, 07:59 WIB
Penulis Deliusno
|
EditorWicak Hidayat
KOMPAS.com - "Ikuti survei 1 menit dan dapatkan kesempatan untuk memenangkan voucher Starbucks IDR 500.000,-". Demikian isi pesan yang banyak beredar di WhatsApp belakangan ini, lengkap dengan sebuah tautan untuk mengisi survei tersebut.

Namun, jangan pernah percaya akan isi pesan tersebut karena ternyata itu jebakan belaka. Menurut pengetesan Vaksincom, yang dikutip KompasTekno dari keterangan persnya, tautan yang diberikan hanya akan menampilkan jebakan survei abal-abal.

Saat ini, ada dua versi tautan yang dikirimkan. Keduanya menggunakan hosting di alamat swiflr.com. Bedanya adalah tema yang digunakan survei, yakni Ikea dan Starbucks. Kesamaan lainnya, keduanya menjanjikan voucher bagi pengisi survei.

Akan tetapi, ada keanehan pada ajakan tersebut. Bayangkan saja, voucher yang dijanjikan untuk survei Ikea hanya sebesar Rp 500. Pastinya, tidak ada yang tertarik untuk mengikuti ajakan survei tersebut, bukan?

Apa yang terjadi, jika pengguna mengklik tautan yang ada? Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, pengguna akan dibawak ke sebuah situs survei abal-abal. Pengguna nantinya akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan, tanpa pernah akan memenangkan voucher yang ditawarkan.

Setelah selesai menjawab seluruh pertanyaan, korban akan mendapatkan ucapan selamat dan harus melakukan share pesan yang diterima sebelumnya. Kali ini dikatakan, cara untuk mendapatkan “kesempatan” untuk memenangkan voucher Starbucks atau Ikea dengan menyebarkan informasi ke 10 teman di Whatsapp tentang survei tersebut.

Tidak lupa dicantumkan juga bahwa voucher tersisa hanya 14 lembar supaya korbannya makin semangat melakukan sharing. Selain itu, pada bagian bawah layar pemintaan sharing juga ditampilkan kesaksian palsu seperti toko online abal-abal yang sempat marak di Indonesia, di mana kesaksian yang diberikan bahwa dia baru menerima voucher dan berterimakasih kepada Starbucks.

Jika korbannya memutuskan untuk melakukan sharing, maka ia akan mengirimkan pesan ke sepuluh kontak Whatsappnya atau group Whatsapp. Jika tidak mengklik tombol share, ia tidak akan bisa melanjutkan dan diinfomasikan bahwa ia harus melakukan sharing.

Jika korban menjalani semua proses tersebut, pengguna akan dibawa ke sebuah situs iklan. Menurut pengetesan Vaksincom, korban akan diteruskan ke vendor pengirim iklan yang akan menampilkan iklan sesuai dengan lokasi korbannya.

Dalam pengetesan yang dilakukan oleh Vaksincom, iklan yang ditampilkan adalah iklan untuk menginstal aplikasi terkenal yang ada di Play Store, seperti peramban, toko online, dan situs mencari jodoh.

Vaksincom menyarankan para pemasang iklan untuk selalu mengevaluasi vendor iklannya dan menghindari penampilan iklan melalui cara-cara yang kurang terpuji karena akan berdampak kurang baik bagi produk atau apps yang diperkenalkan.

Bagi pengguna smartphone, Vaksincom tidak menyarankan untuk menggunakan apps yang diiklankan dengan cara kurang terpuji, seperti spam Whatsapp ini.

Vaksincom juga menyarankan para pengguna smartphone untuk tidak mudah percaya pada janji apapun yang meminta melakukan hal sederhana dan sharing informasi. Padahal Anda sedang digiring melakukan spam yang akan berakibat kontak menjadi korban spam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Gadget
Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Software
Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

BrandzView
Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Internet
WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

Software
Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Hardware
Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Software
Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

e-Business
Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Gadget
Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Gadget
Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Internet
Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Hardware
Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

e-Business
Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Gadget
Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com