Aplikasi mobile dipilih jadi platform utama Doctor Gratis mengingat adopsi smartphone yang tinggi di Indonesia, selain koneksi internet yang kian merata.
Selain itu, disebutkan Dr. Jacques Durand, Founder of Doctor Gratis dan Medical Director of Health2i, saat ini berkembang stigma di masyarakat yang memandang tabu atau malas berkonsultasi dengan dokter, terlebih jika penyakit yang dideritanya bersifat personal.
"Dengan aplikasi Doctor Gratis ini mereka bisa bertatap muka (live chat) dengan dokter ahli tanpa harus pergi ke rumah sakit," ujar Durand saat dijumpai KompasTekno di kantor Microsoft Indonesia di Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Terdapat delapan topik layanan yang dimiliki Doctor Gratis di aplikasinya, yaitu kesehatan umum, kesehatan wanita, kesehatan pria, kesehatan bayi, kesehatan anak, kesehatan kehamilan, kesehatan kulit, serta diabetes.
Terdapat layanan gratis dan premium dalam aplikasi ini. Untuk layanan gratis, pengguna mendapatkan layanan live chat serta artikel-artikel mengenai kesehatan.
Sementara untuk layanan premium, mereka bisa mendapatkan layanan video call dengan dokter-dokter yang bergabung dengan Doctor Gratis.
Menurut Durand, saat ini sudah ada 15 dokter yang bergabung dengan Doctor Gratis untuk melayani pengguna di Indonesia. Durrand mengatakan dalam satu minggu setidaknya ada 5 hingga 10 sesi konsultasi lewat aplikasi tersebut.
Walau aplikasi Doctor Gratis ini hadir untuk membantu masyarakat, namun keberadaannya disebut oleh Dr. Devy Caroline, seorang general physician yang tergabung dalam Doctor Gratis, tidak bisa menggantikan peranan dokter sepenuhnya.
"(Layanan Doctor Gratis) Tidak bisa menggantikan dokter dalam pemeriksaan fisik, jika dirasa perlu, maka bisa menyarakan ke dokter terdekat," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.