Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canggihnya Sukhoi Su-35, Pesawat TNI AU yang Akan Datang

Kompas.com - 15/09/2015, 08:12 WIB
|
EditorWicak Hidayat
KOMPAS.com — Rencana Pemerintah Indonesia untuk mengganti armada pesawat tempur F-5E Tiger milik TNI AU yang dianggap sudah berumur kini kian mengerucut ke satu pilihan.

Setelah sempat didekati oleh konsorsium Eropa yang menawarkan jet tempur Eurofighter Typhoon serta pabrikan Swedia SAAB yang langsung menghadirkan JAS 39 Gripen-nya di Bandara Halim Perdanakusuma, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengindikasikan pilihan pemerintah jatuh ke penempur Rusia, Sukhoi Su-35.

Seperti apa kecanggihan pesawat tempur rancangan Sukhoi dan dibangun oleh IPTN-nya Rusia, Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association (KnAAPO), ini? Apa yang menjadikannya unggul dari kontestan lain calon pengganti F-5E Tiger?

Jembatan ke generasi berikutnya

Sukhoi mengembangkan Su-35 berdasarkan pesawat tempur generasi sebelumnya, Su-27 yang juga telah dimiliki oleh TNI-AU. Pengembangan Su-35 lebih dititikberatkan pada pengembangan airframe (rangka), elektronika sensor, dan avionik pesawat.

Di bidang airframe, Sukhoi mendesain Su-35 agar rangkanya lebih kuat sehingga memiliki umur yang lebih panjang dibanding generasi Su- sebelumnya. Selain itu, dengan rangka yang lebih kokoh, Su-35 bisa diajak bermanuver lebih ekstrem lagi.

Sukhoi mengklaim rangka umur Su-35 bisa bertahan selama 6.000 jam, setara dengan 30 tahun operasi. Sementara itu, waktu antar-servis (between-repairs period) juga diklaim meningkat hingga 1.500 jam atau setara dengan 10 tahun operasi.

KnAAPO Radar cross-section (RCS) yang diklaim lebih kecil oleh Sukhoi dalam generasi Su-35.
Materi komposit yang lebih ringan dipilih untuk mengurangi bobot pesawat hingga 20 persen dari generasi sebelumnya. Garis bidang pesawat juga telah dimodifikasi sehingga mengurangi bidang pantulan radar (RCS/radar cross section).

Sementara itu, intake (corong masuk udara) mesin didesain lebih besar agar memberi suplai aliran udara yang lebih baik.

Perbedaan lain, flaperon (sayap penggerak pesawat) dibuat lebih besar dan tidak memiliki canard (sayap kecil di moncong pesawat), seperti Su-30MKI.

Rem udara (airbrake) yang sebelumnya terpasang di punggung Su-27 kini juga dihilangkan. Fungsi airbrake tersebut digantikan dengan active rudder yang terdapat di kedua sirip tegak pesawat.

Su-35 yang oleh NATO diberi julukan Flanker E tersebut oleh Sukhoi dikategorikan sebagai pesawat tempur generasi 4++. Artinya, ini merupakan versi penyempurnaan dari generasi 4 sebelumnya (Su-27), tetapi memiliki fitur layaknya pesawat tempur generasi 5.

Oleh Angkatan Udara Rusia, Su-35 dijadikan sebagai tulang punggung hingga nanti pesawat tempur siluman (stealth) generasi berikutnya, yaitu PAK-FA, resmi dioperasikan.

Kokpit

Su-35 memiliki konsep kokpit dengan kendali (control colum) utama di tengah dan memiliki kursi lontar zero-zero K-36D-3.5E buatan Zvesda. Tipe zero-zero berarti pilot bisa eject dari pesawat meski berada dalam kondisi diam (zero speed zero altitude).

Joystick dan throttle pesawat juga telah menganut konsep HOTAS (Hands on Throttle and Stick), artinya lokasi semua tombol kendali yang dibutuhkan bisa diakses di dua batang kendali tersebut, termasuk mengganti tampilan layar, memilih menu, mengaktifkan persenjataan dan sebagainya.

Dengan menganut konsep tersebut, pilot diharapkan tetap siaga karena kedua tangannya tetap memegang stick kendali pesawat.

Selain kemampuan HOTAS, helm yang dipakai pilot juga dilengkapi dengan teknologi HMS (helmet mounted sight), layar kecil untuk menampilkan informasi penting di depan kaca helm.

KnAAPO Kokpit Sukhoi Su-35
Dari segi antarmuka, Su-35 memiliki konsep all-glass cockpit dengan layar LCD digital modern. Di dalam kokpit terdapat dua layar LCD dengan ukuran masing-masing 22,5 x 30 cm resolusi 1.400 x 1.050 piksel yang menampilkan berbagai informasi.

LCD ini berfungsi untuk menerima, memproses, dan mentransmisikan data dalam berbagai format, entah itu grafis, angka, tampilan TV, dan sebagainya.

LCD juga bisa digunakan untuk mengirim sinyal video dalam format digital ke unit video recording jika dibutuhkan.

Halaman:



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Itu Game Mode yang Ada di MacOS Sonoma?

Apa Itu Game Mode yang Ada di MacOS Sonoma?

Software
Cara Menghapus Penanda dan Tag di GetContact dengan Mudah

Cara Menghapus Penanda dan Tag di GetContact dengan Mudah

Software
Counterpoint Mendadak Revisi Data Pasar Ponsel Indonesia, Xiaomi Terdongkrak, Realme Jadi Negatif

Counterpoint Mendadak Revisi Data Pasar Ponsel Indonesia, Xiaomi Terdongkrak, Realme Jadi Negatif

e-Business
Vivo Berhenti Jual Ponsel di Negara Ini, Peminat Mesti Impor

Vivo Berhenti Jual Ponsel di Negara Ini, Peminat Mesti Impor

e-Business
Pengguna Oppo Find N2 Flip Dapat Jatah 6 Kali Ganti Screen Protector Gratis

Pengguna Oppo Find N2 Flip Dapat Jatah 6 Kali Ganti Screen Protector Gratis

Gadget
Spesifikasi Laptop untuk Tes TKD dan AKHLAK Rekrutmen Bersama BUMN 2023, Perhatikan

Spesifikasi Laptop untuk Tes TKD dan AKHLAK Rekrutmen Bersama BUMN 2023, Perhatikan

e-Business
Harga 'Asli' Vision Pro Rp 22 Juta, Apple Jual Rp 52 Juta

Harga "Asli" Vision Pro Rp 22 Juta, Apple Jual Rp 52 Juta

Gadget
Infinix Note 30: Harga dan Spesifikasi di Indonesia

Infinix Note 30: Harga dan Spesifikasi di Indonesia

Gadget
Pengiriman HP Meningkat, Bos Infinix Yakin Taklukkan Pasar Indonesia

Pengiriman HP Meningkat, Bos Infinix Yakin Taklukkan Pasar Indonesia

e-Business
Ramai Tampilan WhatsApp Berubah, Menu Chat Jadi di Bawah, Bagaimana Bisa?

Ramai Tampilan WhatsApp Berubah, Menu Chat Jadi di Bawah, Bagaimana Bisa?

Internet
Beda Headset AR Apple Vision Pro dan Microsoft HoloLens 2, Harga Sama-sama Rp 52 Jutaan

Beda Headset AR Apple Vision Pro dan Microsoft HoloLens 2, Harga Sama-sama Rp 52 Jutaan

Hardware
5 Perbedaan Spesifikasi Infinix Note 30 dan Note 30 Pro di Indonesia

5 Perbedaan Spesifikasi Infinix Note 30 dan Note 30 Pro di Indonesia

Gadget
Video Audisi Putri Ariani AGT Tembus 12 Juta View di YouTube dan Trending Nomor 1

Video Audisi Putri Ariani AGT Tembus 12 Juta View di YouTube dan Trending Nomor 1

Internet
Game Spider-Man 2 Bisa Dipesan Minggu Depan, Harga Mulai Rp 1 Jutaan

Game Spider-Man 2 Bisa Dipesan Minggu Depan, Harga Mulai Rp 1 Jutaan

Game
Harga iPhone X Bekas Kini Rp 4 Jutaan, tapi Pertimbangkan Hal Ini Dulu sebelum Beli

Harga iPhone X Bekas Kini Rp 4 Jutaan, tapi Pertimbangkan Hal Ini Dulu sebelum Beli

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com