Desas-desusnya mereka membuat aplikasi video itu dalam dua versi, yaitu Android dan iOS. Namun hingga kini masih belum jelas kapan waktu peluncuran aplikasi tersebut.
Dilansir KompasTekno dari Mashable, Selasa (15/9/2015), video 360 derajat memang sedang menjadi tren terkini. Video seperti ini sangat berbeda dibanding video yang linear.
Pengguna pun dibuat seolah sedang berada di dalam rekaman yang ditontonnya. Setiap kali perangkat yang digunakan menonton berpindah posisi, maka pemandangan yang ditampilkan berubah sesuai posisinya.
Bila dibandingkan dengan virtual reality (VR), video 360 memang punya kekurangan. Pengguna hanya bisa menonton saja tapi tidak dapat berinteraksi dengan objek di dalam video.
Kendati demikian video 360 merupakan pijakan awal untuk menarik minat calon pengguna VR. Dan bagi Facebook yang sedang gencar bereksperimen di dunia VR, pijakan awal ini jadi berguna.
Awal tahun ini Facebook sempat menunjukkan proyek video 360 derajat yang akan ditayangkan di News Feed jejaring sosial mereka. Pengguna juga bisa menyaksikan video tersebut menggunakan headset VR, seperti Oculus Rift.
Saat ini video 360 derajat itu masih belum lolos dari tahap uji coba. Namun raksasa jejaring sosial itu sudah memantapkan diri, seiring pernyataan Vice President of Global Engineering and Infrastructure Facebook, Jay Parikh mengatakan bahwa VR dan augmented reality adalah masa depan paling logis bagi mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.