"Supermanuverability kini menjadi tambahan, seperti pisau belati milik tentara yang dipakai saat ia sudah tidak memiliki senjata apa-apa lagi," kata Bogdan dalam kesempatan Paris Air Show 2013 lalu.
Namun, kemampuan supermanuverability yang diraih dengan bantuan thrust vector itu juga disebut Smith memiliki kelemahan.
"Jangan lupa, saat bermanuver seperti itu, pesawat sebenarnya dalam kecepatan lambat, kadang malah diam, itu membuatmu menjadi sasaran empuk," ujarnya.
"Itu bisa memberi kesempatan bagi wingman (pesawat lain) untuk mengunci dan menembaknya," kata Smith.
Bogdan juga sepertinya sependapat dalam hal ini. Kemampuan supermanuverability dalam pesawat diibaratkan Bogdan layaknya sniper (penembak jitu) dalam sebuah pertempuran.
"Kamu tidak bisa menembak berkali-kali dari posisi yang sama karena posisi kamu jadi gampang diketahui," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.