Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Sangka Bom, Jam Rakitan Pelajar Muslim Malah Dipuji Obama

Kompas.com - 17/09/2015, 13:33 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Ahmed Mohamed, perakit jam digital yang sempat ditangkap polisi, kini dibanjiri dukungan dari berbagai tokoh penting dunia. Salah satunya adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Ketika orang lain, bahkan gurunya sendiri mencurigai karya Ahmed sebagai bom, Obama justru memuji jam digital tersebut melalui kicauan di Twitter. Bahkan dia mengajak remaja itu memamerkan karyanya di Gedung Putih.

"Jam yang keren, Ahmed. Maukah kamu membawanya ke Gedung Putih sekarang? Kita mesti menginspirasi anak-anak sepertimu agar menyukai sains. Hal itulah yang membuat Amerika hebat," tulis Obama dalam akun Twitter @POTUS.

screenshot Kicauan dari akun resmi Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengajak Ahmed Mohamed ke Gedung Putih
Pantauan KompasTekno, Kamis (17/9/2015), kicauan tersebut dilontarkan ke Twitter pada Rabu (16/9/2015) pukul 9.58 pagi waktu AS. Sudah 10 jam berselang dan kicauan tersebut telah di-retweet lebih dari 350.000 kali serta mendapat tanda favorite oleh lebih dari 330.000 pengguna.

Selain Obama, ada juga kandidat presiden Hillary Clinton dan selebriti Russell Simmons yang mengekspresikan dukungan melalui tanda pagar #IStandWithAhmed.

Sebelumnya, Ahmed Mohamed ditangkap polisi karena laporan seorang guru bahasa Inggris di sekolahnya, MacArthur High School, Texas. Remaja kurus ini sempat diinterogasi perihal jam digital yang dibuat dan alasannya membawa ke sekolah.

Ahmed bersikeras menjelaskan bahwa alat buatannya itu merupakan jam digital buatan sendiri. Namun guru-guru tetap merasa alat yang dibawanya mencurigakan, kemudian setelah tanya jawab itu Ahmed langsung diborgol dan dibawa ke penjara remaja.

"Kemudian kami melakukan investigasi dan mengetahui bahwa alat tersebut dibuat dalam eksperimen di rumah. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia berniat membuat sebuah alarm," ujar Kepala Polisi Distrik Irving, Texas, Larry Boid

"Kita hidup di zaman ketika Anda tidak bisa membawa alat seperti itu ke sekolah. Tentu saja kita sudah pernah melihat hal-hal buruk terjadi di negara kita, jadi harus tetap waspada," imbuhnya memberikan alasan.

Ahmed kini telah dibebaskan dari segala tuduhan, tapi hingga kini masih diskors dari sekolah. Dia mengaku sedih karena melihat jam digital temuannya ternyata memicu reaksi seperti ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com