Sumber yang enggan disebutkan namanya juga mengungkap bahwa pengangkatan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Kendati demikian tidak tertutup kemungkinan rencana itu mundur beberapa hari.
Langkah tersebut bukan hal yang mengejutkan karena Dorsey dilirik untuk menempati posisi tersebut sejak Dick Costolo mengundurkan diri dari jabatan CEO.
Dilansir KompasTekno dari Recode, Kamis (1/10/2015), sumber tersebut menambahkan, akan ada perubahan dalam anggota dewan direksi Twitter. Dalam waktu dekat ini, Dick Costolo disebut akan segera mundur dari posisinya dalam direksi perusahaan.
Sebelumnya, sejak Juni lalu, Twitter terombang-ambing mencari sosok CEO baru. Dorsey kemudian naik menjabat sebagai bos sementara, karena dia memang sudah dinilai sebagai kandidat yang cocok.
Kendati demikian, banyak yang menyangsikan komitmennya untuk sepenuhnya memimpin Twitter. Alasannya karena dia juga menjabat sebagai CEO Square, perusahaan mobile payments yang sedang dalam pemrosesan initial public offering (IPO).
Pertengahan Juni lalu, komite pencari kandidat CEO Twitter pun mengeluarkan syarat bahwa kursi kepemimpinan tersebut mesti dianggap sebagai pekerjaan full-time. Dengan kata lain, Dorsey cuma diperbolehkan memilih salah satunya saja, Twitter atau Square.
Kondisi media sosial itu pun tak sepenuhnya baik. Keuntungan mereka memang masih terus tumbuh dan bisa dikatakan sehat, tapi ada sejumlah situasi yang membuat investor khawatir dengan masa depan Twitter.
Kekhawatiran yang dimaksud antara lain soal kesulitan untuk menambah jumlah penggunanya. Saat ini total jumlah pengguna Twitter di seluruh dunia mentok di angka 300 juta orang dan sulit bertambah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.