Layanan Cloud Sempat "Down", Ini Alasan Amazon

LAS VEGAS, KOMPAS.com - "Hanya satu persen kemungkinan layanan cloud kami down," kata Principal Evangelist Amazon Web Services (AWS) Asia-Pacific Markku Lepisto, kala berkunjung ke Indonesia, Agustus 2015.

Sebulan setelahnya, pada pertengahan September 2015, media mengabarkan layanan AWS bermasalah. Akibatnya, beberapa aplikasi populer seperti Product Hunt, Nest, Medium, IMDb, dan Reddit tak bisa diakses.

Chief Evangelist AWS Jeff Barr tak menampik bahwa salah satu database AWS sempat bermasalah. Pun begitu, ia menggarisbawahi bahwa database bernama "DynamoDB" itu hanya elemen kecil dari keseluruhan layanan AWS.

"Media mengabarkan AWS tumbang. Padahal DynamoDB hanya salah satu bagian dari keseluruhan layanan kami. Kebetulan, beberapa aplikasi hanya bergantung pada layanan itu. Sehingga ketika server down, beberapa aplikasi itu ikut down," kata dia usai konferensi "Re:Invent 2015", Rabu (7/10/2015), Las Vegas, AS, yang turut dihadiri jurnalis KompasTekno, Fatimah Kartini.

Menurut Barr, ada hal-hal eksternal yang tak terprediksi dan menyebabkan sistem bermasalah. Ia enggan menjelaskan lebih lanjut penyebab kerusakan database di Virginia, AS tersebut.

Namun ia menjamin kondisi tersebut akan sangat jarang ditemukan. "Media memberitakan layanan kami down karena hal itu langka. Jika sering terjadi, mereka tak akan memberitakannya," ia berdalih.

Diketahui, pada Agustus 2013, salah satu layanan AWS juga bermasalah. Akibatnya marketplace Amazon tak bisa diakses selama 40 menit. Kala itu, kerugian penjualan Amazon dilansir 1.100 dollar AS atau setara Rp 15 juta per detik.