Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2015, 11:31 WIB
Penulis Deliusno
|
EditorReza Wahyudi
KOMPAS.com - BlackBerry akhirnya harus menyerah terhadap keinginan pasar secara mayoritas. Setelah upaya untuk mempopulerkan OS BlackBerry 10 gagal, perusahaan asal Kanada ini akhirnya merilis smartphone berbasis Android, BlackBerry Priv.

Smartphone Android pertama BlackBerry ini memang belum hadir di pasaran dunia. Ia dijadwalkan untuk dirilis menjelang akhir tahun 2015 ini.

Setelah merilis ponsel tersebut, bagaimana skenario jika BlackBerry Priv sukses, bagaimana nasib dari BlackBerry 10? Dalam sebuah sesi wawancara di acara Code Mobile, John Chen, CEO BlackBerry, ditanyakan apakah akan merilis perangkat berbasis BlackBerry 10 dalam satu hingga dua tahun mendatang.

"Yah, itu nantinya akan didikte oleh pilihan pasar", jawab Chen, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Arstechnica, Jumat (9/10/2015).

Karena tidak bisa memberikan kepastian rilis berikutnya, jawaban dari Chen tersebut dianggap sebagai sebuah pertanda bahwa BlackBerry memang tidak akan merilis perangkat BlackBerry 10 lagi, jika produk Androidnya sukses di pasar.

Dalam acara itu juga, Chen juga ditanya pendapatnya mengenai BlackBerry 10. Ia pun menjawab, "Saya mencintai BB10 dan saya menang dengan sangat high-end di sana. Tetapi sangat high-end ini tidaklah besar. Untuk menghasilkan uang di bisnis handset, saya harus memperluas "kue" (pangsa pasar),".

Chen pun tampak sangat percaya diri dengan dirilisnya Priv ke pasar nanti. Ia mengungkapkan, memiliki target untuk menjual lima juta smartphone dalam satu tahun. Angkat tersebut cukup besar bagi BlackBerry. Lantaran, berdasarkan laporan kuartal terbarunya, BlackBerry ternyata hanya mampu menjual 800.000 unit smartphone pada kuartal lalu.

Lantas, bagaimana jika Priv tidak berhasil? Chen memberikan petunjuk, BlackBerry mungkin saja akan meninggalkan bisnis smartphone.

"Bahkan, jika kami tidak ada dalam bisnis handset, memasuki bisnis keamanan untuk Android membiarkan kami memberikan solusi melalui software," kata Chen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com