Keputusan tersebut menurut Community Manager OnePlus Indonesia, Shinta Hawa Thandari, dikarenakan OnePlus tidak bisa memasukkan ponsel OnePlus 2 ke Dirjen Postel sesuai waktu dan alasan aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam negeri).
Dijelaskan Shinta dalam forum resmi OnePlus Indonesia, pihak OnePlus telah mengajukan sertifikasi OnePlus 2 sejak April - Mei 2015, namun menurutnya proses itu tidak bisa dilakukan secara cepat.
Sebab, menurut Shinta, sebelum diajukan ke Postel, OnePlus 2 sudah harus mengantongi sertifikasi CE (Conformite Europeene), sementara sertifikasi tersebut baru didapat pada akhir bulan Juli lalu.
Di sisi lain, aturan TKDN di Indonesia telah ditetapkan oleh tiga kementerian di Indonesia (Kominfo, Perindustrian, dan Perdagangan), pada 3 Juli 2015.
"Sehingga regulasi TKDN ini tidak dapat kami (OnePlus) hindari," demikian diterangkan Shinta di forum OnePlus Indonesia, Kamis (22/10/2015) dan dikutip KompasTekno.
Jika OnePlus telah menyerahkan OnePlus 2 ke Dirjen SDPPI sebelum aturan TKDN disahkan, maka smartphone "flagship killer" yang diluncurkan pada Juli itu kemungkinan bisa lolos dari aturan tersebut dan bisa dijual di Indonesia.
Kini, jika OnePlus tetap memaksa ingin menjual OnePlus 2 di Indonesia, mereka harus patuh terhadap aturan TKDN yang mensyaratkan tingkat kandungan lokal mencapai 20 persen, dan hal itu akan berimbas kepada harga jual OnePlus 2 yang melambung tinggi di Indonesia.
"Kami telah mencari alternatif membawa OnePlus 2 ke Indonesia, seperti menghilangkan kemampuan 4G, namun itu membutuhkan perubahan software dan memakan biaya tinggi," terang Shinta.
Sebagai gantinya, OnePlus menjanjikan akan membawa smartphone OnePlus One versi murah, yaitu OnePlus X ke Indonesia dalam waktu dekat.
"Kami berterima kasih atas dedikasi teman-teman OnePlus Indonesia dan kesabaran teman-teman," pungkas Shinta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.