KOMPAS.com - Kamera CCTV (Closed-Circuit TV) seharusnya membuat penggunanya lebih aman. Namun, beberapa malware telah berhasil mengubah kamera CCTV menjadi senjata makan tuan.
Dilansir KompasTekno, Senin (26/0/2015) dari Engadget, beberapa peneliti dari Incapsula menemukan kode yang mengubah kamera CCTV di mall, perkantoran, rumah warga dan tempat-tempat umum lainnya menjadi botnet atau robot software.
Usai "dibajak" botnet, kamera tersebut berubah jadi mata-mata yang dikendalikan para peretas. Sejauh ini, setidaknya ada 900 kamera CCTV berbasis Linux yang telah teridentifikasi sebagai botnet.
Fungsinya untuk membantu peretas mencuri dan mengumpulkan data pengguna. Selanjutnya, data dikirim ke layanan cloud berkapasitas besar yang dimiliki peretas.
Dalam hal ini, untuk beberapa kamera CCTV yang sistem keamanannya lebih lemah, data pengguna bisa diretas oleh lebih dari satu peretas.
Diketahui, ada jutaan kamera CCTV terhubung yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa di antaranya belum disisipkan sistem keamanan yang mumpuni.
Akibatnya, malware dan botnet mudah disisipkan. Untuk itu, para vendor CCTV harus memproduksi perangkat dengan keamanan lebih memadai. Atau setidaknya mengedukasi pengguna terkait cara-cara mengamankan diri dari kemungkinan peretasan.
Jika tidak, resiko peretasan akan semakin masif. Ironisnya, peretasan justru terjadi melalui sebuah perangkat yang disebut-sebut sebagai penjaga keamanan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.