Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengudara di Indonesia, Balon Google Bisa Tertabrak Pesawat?

Kompas.com - 29/10/2015, 13:43 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Akhirnya, Google dan tiga operator seluler Indonesia menyepakati uji coba teknis balon internet Google di Indonesia. Kesepakatan itu dibuat di kantor Google di Mountain View, California, Rabu (28/10/2015).

Jika balon-balon Google itu jadi mengangkasa di langit Indonesia, bagaimana dampaknya terhadap lalu lintas penerbangan di Tanah Air?

Diterangkan oleh Project Leader Project Loon di Google X, Mike Cassidy, balon-balon Google itu akan mengangkasa di ketinggian 60.000 kaki (sekitar 20 km) di atas permukaan laut.

Sementara lalu-lintas penerbangan udara komersil maksimal terbang di ketinggian 35.000 hingga 40.000 kaki, atau hampir separuhnya, seperti yang diilustrasikan di grafis di bawah ini.

Google Balon google terbang di ketinggian 20 Km di Indonesia.
Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa ratusan balon Google yang nantinya akan mengelilingi bumi membentuk rangkaian cincin itu tidak akan mengganggu lalu-lintas penerbangan komersil.

Terbang di ketinggian 20 km di atas permukaan laut, balon Google Loon berada di lapisan stratosfer. Menurut Google, balon Loon dirancang bergerak bersama dengan angin di stratosfer. Balon-balon tersebut akan membentuk jaringan komunikasi yang akan memancarkan akses internet ke area di sekitarnya.

Setiap balon di Project Loon memiliki jangkauan radius 40 km. Menurut Project Leader Project Loon di Google X, Mike Cassidy, dibutuhkan ratusan balon Google untuk mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Regulasi

Di ketinggian 60.000 kaki, wahana terbang tersebut tidak membutuhkan kontrol dari pengendali lalu-lintas udara (Air Traffic Control/ATC), karena wilayah tersebut termasuk unregulated.

Namun demikian, menurut konsultan dan pengamat penerbangan asal Indonesia, Gerry Soejatman, balon-balon Google tersebut tetap membutuhkan izin melintas wilayah kedaulatan Indonesia.

"Jadi harus ada diplomatic dan security clearance, serta flight approval, meskipun dia (balon Google) terbang di atas batas wilayah kendali ATC Indonesia," terang Gerry saat dihubungi KompasTekno, Kamis (29/10/2015).

Batas wilayah kedaulatan udara Indonesia dan yang dipakai oleh Departemen Perhubungan sendiri menurut Gerry adalah hingga batas 100 kilometer.

Di samping itu, wahana terbang nirawak, termasuk di sini adalah balon, yang terbang di wilayah Indonesia saat ini menurut Gerry juga harus memiliki izin dari Dephub.

"Jadi ya kena tetap (harus mendapat izin)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com