Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GandengTangan, Crowdfunding Lokal Berjiwa Sosial

Kompas.com - 09/11/2015, 09:18 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - GandengTangan menjadi satu dari tiga startup juara di kompetisi Telkomsel NextDev beberapa waktu lalu. Mereka mengusung model crowdfunding, namun memodifikasinya dengan sentuhan jiwa sosial.

Crowdfunding umumnya menawarkan produk dan hal sejenis sebagai pengganti dana yang disumbangkan. Atau bisa dibilang menjual konsep yang akan digodok menjadi produk jadi.

GandengTangan berbeda karena modelnya justru mengumpulkan pinjaman dari berbagai sumber, dan akan dikembalikan lagi kepada sumber tersebut dalam rentang waktu tertentu tanpa bunga.

Founder sekaligus Chief Executive Officer GandengTangan, Jezzie Setiawan berharap cara seperti ini akan memberikan dampak sosial, bukan sekadar membesarkan sebuah bisnis yang menarget keuntungan belaka.

"Inspirasi kami sebenarnya gara-gara melihat adanya social enterprise dan social enterpreneur. Menurut saya, konsep ini terbaik untuk problem solving, bukan untuk mendapatkan profit. Tapi tentu saja itu juga bukan berarti kami tidak mendapat profit," ujar Jezzie saat berbicang bersama KompasTekno, di Jakarta Convention Center, Minggu (1/11/2015).

Wanita lulusan School of Business and Management ITB itu menambahkan, GandengTangan berfungsi untuk memperkuat usaha-usaha menengah kecil serta berbagai proyek wirausaha sosial.

Usaha semacam itu biasanya kurang menarik bagi investor karena keuntungan yang dihasilkan cenderung kecil, bahkan tak menutup kemungkinan nol sama sekali.

Melalui GandengTangan, pemilik proyek atau usaha bisa meminjam uang dengan mudah dan jumlah yang menyesuaikan kebutuhan. Tentus saja perlu diperhatikan bahwa mereka mesti sanggup menghasilkan keuntungan yang dipakai untuk mencicil pinjaman tersebut selama dua tahun.

Dari sisi pemberi pinjaman, GandengTangan seolah mengajak orang untuk menabung sambil membantu orang lain untuk tumbuh. Dipakai istilah tabungan karena uang tersebut tidak hilang, melainkan dikembalikan sedikit demi sedikit.

"Rencana kami yang akan datang, inginnya bukan cuma merangkul social enterpreneur tapi sampai ke usaha mikro. Market size social enterpreneur kan paling cuma 2.000-an saja, tapi usaha mikro bisa bernilai lebih dari 50 juta," terang Jezzie.

"Usaha mikro itu maksudnya para pedagang kecil. Mereka memang pinjamnya sedikit tapi volume banyak. Misalnya para penjual gorengan, kemudian petani juga bisa," pungkasnya.

Untuk mempertahankan bisnis dan mengembangkan dirinya, menurut Jezzie, GandengTangan mendapatkan jatah 5 persen dari total donasi yang berhasil dikumpulkan.

Sekadar informasi, GandengTangan dibuat Jezzie bersama dengan Nur Roni Dinnurohman yang kini berperan sebagai Chief Technology Officer mereka. Awal mula usaha rintisan ini berjalan dengan bantuan seorang angel investor yang memberikan dana untuk operasional selama setahun.

Pengalaman di NextDev

Jezzie memberikan catatan, selama ajang NextDev dia dan teman-temannya di GandengTangan memperoleh pengalaman berharga. Satu yang paling utama adalah pertemuannya dengan para mentor.

Menurut wanita ini, mentor merupakan seseorang yang sangat penting bagi mereka. Bahkan pada satu kondisi bisa menjadi lebih penting ketimbang investor yang menyntikkan dana segar.

Pasalnya tipe usaha rintisan digital seperti GandengTangan berada di tengah, antara konsep wirausaha sosial dengan usaha rintisan digital. Satu sisi tidak memikirkan profit, sisi lain membutuhkan profit untuk berkembang.

"Kami sekarang lebih butuh mentor ketimbang investor sih, takutnya sekarang sudah mendapat uang tapi malah salah mengelola. Tapi saat ini kami sudah memiliki Chief Financial Officer yang membuat rencana keuangan dan investasi serta business plan," ujar Jezzie.

"Kalau mentor, kami inginnya yang balance. Mentor investor seperti ini lumayan jarang. Kebanyakan digital startup itu ngomonginnya bukan benefit atau impact, tapi return of investment melulu. Sedangkan mentor (wirausaha sosial) yang di lapangan biasanya pusing soal digital," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com