JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem cloud semakin marak digunakan untuk pengembangan enterprise, startup, hingga sistem lembaga pemerintahan.
Kegandrungan tersebut digadang-gadang memicu gesitnya kompetisi antar-tiga pemain utamanya: Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform, dan Microsoft Azure.
Ketiganya dikatakan terlibat dalam "perang cloud". CTO Amazon.com Werner Vogels menampik hal tersebut.
"Tak ada perang. Kami masih terus menginovasi layanan kami dengan keunikan kami sendiri. Fokus kami pada pelanggan, bukan kompetitor," kata dia, Rabu (10/11/2015) di Hotel Hermitage, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Vogels mengatakan AWS berbeda dengan layanan cloud yang disediakan Google dan Microsoft. Menurut dia, AWS lebih dari sekadar "layanan komputasi penyimpanan database".
"Kebanyakan pemain masih di level itu. Kami sudah lebih fokus ke analitik, Internet of Things, layanan profesional, pengembangan komunitas, pendidikan cloud, pelatihan dan banyak hal lain yang kami tawarkan," ia mengklaim.
Diketahui, AWS memiliki tiga program edukasi bertajuk "AWS Educate", "AWS Activate" dan "AWS Freetier".
Ketiganya memiliki benang merah yang sama, yakni untuk mengedukasi pelajar, pengembang pemula dan startup agar mengetahui seluk-beluk dan sistem cloud dalam pengembangan aplikasi atau bisnis digital.
Adapula program "AWS Training & Certifications" yang ditujukan untuk pengembangan kemampuan teknis bagi para pengembang.
Layanan cloud lain pun punya program tutorial bagi pengembang pemula. Namun, menurut Vogels, AWS mengakomodir hubungan yang lebih erat antara penggunanya dengan layanannya. Yakni lewat komunitas dan diskusi dua arah.
Itupula, kata Vogels, yang menjadikan inovasi AWS sangat cepat. Tiap tahun, umumnya pada pagelaran "AWS re:Invent", AWS selalu meluncurkan layanan-layanan baru.
Selain itu, AWS juga mengklaim selalu memberi konsultasi arsitektur layanan untuk efisiensi anggaran pelanggannya. "Hubungan kami dengan pelanggan terjalin dalam periode yang lebih lama. Saya rasa kompetitor tak memikirkan hal yang sama," Vogels memungkaskan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.