Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andai Steve Jobs Bertanya Buat Apa Internetmu…

Kompas.com - 16/11/2015, 20:38 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

KOMPAS.com – Pada 2008, mendiang Steve Jobs melontarkan ramalan memakai analogi truk, mobil, dan sepeda motor untuk membaca tren peranti mobile di masa depan. Jobs memprediksi proporsi antara komputer dekstop, laptop, dan peranti mobile seperti telepon genggam. 

Jauh sebelumnya, tiga dekade lalu, Jobs juga telah meramalkan setiap perangkat teknologi informasi bakal terhubung satu sama lain. Waktu itu, 1985, tak banyak orang bisa membayangkan wujud ramalan Jobs.

Teknologi informasi pada medio 1985 baru sampai pada tataran komputer dekstop. Kotak pintar itu pun masih susah dijinjing dan terbatas kapasitas maupun kemampuannya.

"Kita baru berada pada tahap awal dari suatu hal besar. Yang akan terjadi berikutnya, seperti terobosan baru saat telepon diperkenalkan," ungkap Jobs.

Jobs meramalkan, setiap rumah pada masa depan akan butuh komputer.  Menurut dia, konsumen rumahan bakal butuh komputer karena ingin terhubung dengan jaringan komunikasi nasional.

Saat ditanya terobosan baru apa yang dia maksud, Jobs mengaku baru berspekulasi. "Banyak hal terjadi di industri ini. Anda tidak tahu pasti seperti apa hasilnya nanti. Namun, (jejaring komputer) ini adalah sesuatu hal yang besar dan banyak manfaatnya," jawab dia.

Dan, internet pun mewujud pada awal era 2000-an. Lalu, ramalan soal truk, mobil, dan sepeda motor meluncur dari mulut Jobs, saat telepon genggam masih menjadi mimpi para engineer.

Harian Kompas Perkiraan pertumbuhan pengguna internet sebagaimana dilansir situs eMarketer pada 2013, yang dikutip di Harian Kompas edisi 10 Maret 2015.

Truk merupakan analogi untuk komputer dekstop, sementara mobil adalah peranti komputer mobile, dan sepeda motor adalah gadget semacam telepon genggam dan tablet. "Ketika kita tinggal di negara agraris, semua kendaraan terdiri dari jenis truk karena memang itulah yang diperlukan di pertanian," ucap Jobs sebagaimana dikutip oleh AllThingsD.

Namun, lanjut Jobs, ketika masyarakat menjadi semakin urban, mobil bakal menggantikan truk dan bahkan mendominasi. Ketika mobilitas makin tinggi, sepeda motor pun akan “meliuk-liuk” di jalanan.

Analogi Jobs ini tak lepas dari tren di Negeri Paman Sam. Fitur-fitur yang sebelumnya kurang dipandang di kendaraan jenis truk, seperti "power steering"—anggap saja sebagai perumpamaan efisiensi daya dan daya tahan baterai—pun tiba-tiba menjadi sangat penting.

Wujud ramalan Jobs

Lima tahun sesudah 2008, ramalan Jobs mewujud dalam angka-angka proporsi penjualan komputer dekstop, notebook, dan telepon genggam. Kemudian, hari ini, 2015, internet juga sudah menjadi barang yang terasa lumrah ada di mana saja, dari perkotaan hingga pelosok pedesaan, berikut realisasi ramalan soal “truk”, “mobil”, dan “sepeda motor”.

Riset IDC pada 2013 memublikasikan proyeksi pengapalan gabungan komputer dekstop dan notebook akan terlewati angka pengiriman tablet. Pengapalan ponsel cerdas (smartphone) pun diprediksi menembus angka 1,4 miliar unit pada 2015.

Soal ramalan Jobs tiga dekade lalu, situs eMarketer.com menyebutkan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia pada 2015 mencapai angka 3 miliar, setara 42,4 persen populasi dunia, naik sekitar 6,2 persen dibandingkan pada 2014. Sampai 2018, hampir setengah dari populasi dunia atau sekitar 3,6 miliar orang diperkirakan mengakses internet minimal satu kali dalam satu bulan. [Kompas, 10 Maret 2015]. 

Di Indonesia, penetrasi internet dan peranti pendukungnya pun tumbuh sama tinggi. Pada 2013, nilai impor gawai mencapai 2,8 miliar dollar AS. Saat ini, gawai sudah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar masyarakat perkotaan, baik untuk kepentingan sosial maupun profesional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com