Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Input iPad, Ekor Pesawat Qantas Terseret

Kompas.com - 17/11/2015, 15:45 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Australian Transport Safety Bureau (ATSB), atau KNKT-nya Australia, merilis hasil penyelidikan isniden "tailstrike" yang dialami oleh Boeing 737-800 maskapai Qantas.

Dalam insiden yang terjadi pada 1 Agustus 2014 di bandara Sydney, Australia itu, ekor pesawat dengan registrasi VH-VZR itu bergesekan dengan aspal runway saat hendak lepas landas.

Dikutip KompasTekno dari Ars Technica, Selasa (17/11/2015), hasil penyelidikan ATSB menunjukkan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh salah pencet kru pesawat di perangkat iPad.

iPad dengan aplikasi yang telah disertifikasi memang telah menjadi alat bantu sebagian pilot dalam mengerjakan tugas-tugasnya, seperti menghitung MTOW (maximum takeoff weight) pesawat. Hasil penghitungan dari software di iPad itu kemudian dimasukkan ke dalam komputer pesawat (FMC/flight management computer).

Dalam kasus Qantas ini, pilot salah menginput nilai MTOW yang seharusnya 76.400 kg menjadi 66.400 kg. Beda 10.000 kg lebih sedikit dari seharusnya.

ATSB Software kalkulasi performa pesawat di iPad menunjukkan angka MTOW yang lebih rendah.
Di samping itu, pilot juga salah menginput suhu udara saat itu di dalam aplikasi. Alih-alih memasukkan angka 35 derajat celcius, pilot memasukkan nilai 51 derajat celcius.

Beda angka dalam nilai MTOW dan suhu udara tersebut membuat aplikasi di iPad mengkalkulasi daya thrust (dorong) yang dikeluarkan mesin saat takeoff menjadi lebih rendah pula. Hasilnya, kalkulasi kecepatan juga keliru.

Aplikasi di iPad menghasilkan angka kecepatan VR (V Rotate/kecepatan saat hidung pesawat mulai diangkat pilot) yang lebih rendah.

"Dengan bobot 76.400 kg dan suhu 35 derajat celcius, mesin harusnya mengeluarkan tenaga 93,1 persen dengan kecepatan takeoff 157 knots, namun karena error, thrust diatur pada tingkat 88,4 persen dan kecepatan takeoff-nya 146 knots," tulis ATSB.

Dengan angka VR yang lebih rendah dari seharusnya, saat hidung pesawat diangkat, pesawat tidak lepas landas, alih-alih hidung pesawat hanya mendongak saja dalam waktu cukup lama, sehingga ekor pesawat bergesekan dengan runway sebelum akhirnya berhasil lepas landas.

ist Ilustrasi adegan tailstrike yang dialami oleh B737-800 Turkish Airlines.
ATSB menyebut kesalahan ini sebagai "transposition error," atau bahasa awamnya, kesalahan pencet "ingin menekan angka 5 yang keluar justru angka 6" di iPad. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti tombol yang berdekatan, ukuran tombol yang kecil, atau jari yang berukuran besar saat mengoperasikan layar sentuh.

ATSB software kalkulasi performa pesawat di iPad yang diinput dengan angka yang sesuai, menghasilkan daya persentase thrust dan angka VR yang lebih tinggi.
Awak kabin yang duduk di belakang saat itu mendengar bunyi gesekan dan melaporkan ke awak kokpit. Namun setelah mengecek berbagai sensor dan mengontak mekanik maskapai, pilot memutuskan tetap melanjutkan penerbangan karena merasa tidak ada hal yang aneh.

Setelah mendarat di bandara tujuan dan mengecek bagian ekor pesawat, pilot menemukan cat di bagian ekor telah mengelupas dan ada goresan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com