Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Selalu Tahu Apa yang Kamu Mau

Kompas.com - 19/11/2015, 10:05 WIB
Wicak Hidayat

Penulis



Tulisan ini adalah bagian dari mini seri "Tiga Hari di Silicon Valley”, sebuah rangkaian tulisan yang mencoba mengurai beberapa pengalaman dan pelajaran dari kunjungan ke Google, sang raksasa Silicon Valley, yang mungkin bisa bermanfaat bagi kita semua.

KOMPAS.com - Ditemui di kantor pusat Google, Mountain View, Ben Gomes, VP dan Google Fellow, pimpinan dari seluruh upaya engineering Google di bidang pencarian, mengatakan bahwa ada tiga tahapan yang dihadirkan oleh Google Search: Jawaban, Percakapan dan Ramalan.

Maksudnya bagaimana? Tak lengkap ceritanya jika kita juga belum mengenal sosok brilian di balik Google Search, yaitu Ben Gomes itu sendiri.

Dari "Kampung Kecil" di India

Ben Gomes adalah pria dengan latar belakang beragam. Ia lahir di Tanzania, Afrika. Ia dibesarkan di India, tepatnya di Bangalore, tapi pada masa ketika Bangalore belum menjelma sebagai hub teknologi India.

Di masa kecilnya, Gomes bercerita, ia tinggal di wilayah yang boleh dibilang minim informasi. Satu-satunya sumber ilmu adalah perpustakaan di wilayah itu, yang hanya memperbolehkan keluarganya meminjam empat buku per minggu.

“Itu artinya, dua untuk Ibu saya, dan dua untuk saya,” ujarnya.

Hal itu nampaknya sangat menyiksa bagi Gomes kecil. Bocah yang sangat haus pengetahuan ini mendambakan lebih banyak informasi dan ilmu, tapi bukan hanya jatahnya sangat sedikit, judul buku yang diinginkannya pun tak selalu ada.

Ia membandingkan masa-masa itu dengan saat ini, ketika seorang pengguna smartphone bisa mengakses puluhan miliar laman web lewat Google.

Wicak Hidayat/KompasTekno Ben Gomes, VP dan Google Fellow, saat ditemui di kantor pusat Google, Mountain View, California.

Google Search Sebagai Pemberi Jawaban

Ketertarikan Gomes pada komputer konon dimulai di masa sekolahnya. Di sana Gomes bertemu dengan Krishna Bharat, seorang pemuda yang menggemari komputer. Hubungan keduanya pun menjadi akrab, dengan bumbu-bumbu saling bersaing.

 "Seorang kawan baik saya di sekolah, kami sering berkompetisi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dan lain-lain, seperti lazimnya anak-anak di India," tutur Gomes.

Setelah di India, Gomes dan Bharat sama-sama mengejar gelar doktor di Amerika Serikat.  Di saat itu, Bharat lah yang menurut Gomes memberitahunya tentang Google dan keduanya bergabung di perusahaan hampir bersamaan.

Tidak seperti sekarang, Google ketika itu masih perusahaan yang relatif muda. Namun menurut Gomes ada hal yang sangat menarik dari bekerja di Google.

"Pekerjaannya sangat berguna untuk orang-orang, tapi juga dari sisi teknis sangat menantang dan menarik," papar Gomes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com