Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 20/11/2015, 15:16 WIB
|
EditorReza Wahyudi

KOMPAS.com - Pekan ini, Telegram mengumumkan telah memblok 78 jalur komunikasi terkait ISIS. Dari pernyataan resminya, Telegram terkesan baru mengetahui bahwa ISIS memanfaatkan layanannya untuk menyebar propaganda.

Hal tersebut bertentangan dengan apa yang dikatakan pendiri Telegram Pavel Durov, September 2015 lalu. Kala itu, dalam sebuah wawancara, Durov mengakui bahwa ISIS menggunakan Telegram untuk berkoordinasi dan berkomunikasi.

Namun, Durov menampik jika pihaknya dikatakan sengaja membantu, atau lebih jauh terlibat dalam aksi terorisme yang dilancarkan ISIS.

"Kami tak berperan dalam aktivitas-aktivitas (teror) tersebut," kata dia September lalu, sebagaimana dicuatkan kembali oleh Engadget dan dihimpun KompasTekno, Jumat (20/11/2015).

"Saya pikir kami tak perlu merasa bersalah (telah menyediakan alur komunikasi ISIS)," Durov menambahkan.

Dalam wawancaranya, Durov ditanyai apakah masih bisa tidur kala mengetahui layanannya digunakan untuk memudahkan tindakan anti-kemanusiaan. Sang pendiri tampak santai menjawab.

"Hak privasi lebih penting dari ketakutan kita akan hal-hal buruk yang bisa terjadi, seperti terorisme," ia beropini.

Sebab, menurut Durov, jikapun tak ada Telegram atau layanan penjunjung privasi lainnya, ISIS bakal menemukan cara lain untuk berkomunikasi.

"Teknologi telah tersedia, semua terserah kita dalam menggunakannya," ia berkilah.

Bagaimanapun, pebisnis teknologi, dan barangkali siapun, umumnya tak ingin -bahkan malu- jika layanannya dikatakan memudahkan aksi pembunuhan massal terhadap orang-orang tak bersalah.

Setelah insiden Paris yang menewaskan lebih dari 120 orang, apakah Durov masih bisa tidur nyenyak? Belum ada tanggapan resmi dari sang pendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber ENGADGET
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke