Indosat Tak Akan Matikan 4G LTE 900 MHz

Teknologi 4G LTE di Indonesia memang pertama kali digelar menggunakan frekuensi 900 MHz. Namun frekuensi ini dinilai kurang pas, karena jenis handset yang bisa mendukungnya hanya sedikit.

Kemudian tahap kedua, pemerintah memutuskan menata frekuensi 1.800 MHz yang didukung lebih banyak handset dan membuatnya teknologi netral sehingga bisa dipakai untuk layanan internet cepat itu.

Indosat Ooredoo pun sempat merilis 4G LTE di frekuensi 900 MHz, tepatnya di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar. Kini, setelah 4G LTE tahap kedua meluncur, mereka berniat menggunakannya untuk carrier aggregation.

"4G LTE di 900 MHz akan tetap nyala. Kita bisa pakai untuk carrier agregation. Karena pakai single system, kita bisa agregasi dengan mudah di tempat yang sebelumnya sudah ada 900 MHz," ujar President Director dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo, Alexander Rusli di sela peluncuran Indosat 4G Plus, Senin (30/11/2015).

Carrier aggregation tersebut menjanjikan kecepatan akses internet yang lebih tinggi. Namun tidak bisa sembarang mengakses. Jika jaringan sudah mendukung carrier aggregation, maka pengguna mesti memiliki perangkat dengan spesifikasi tertentu untuk mengaksesnya.

Division Head Data Services-Product Marketing Indosat Ooredoo, Fidesia Noor menambahkan, bila akses 4G LTE 1.800 MHz menjanjikan kecepatan hingga 112 Mbps, maka carrier aggregation 1.800 MHz dengan 900 MHz menawarkan kecepatan hingga 185 Mbps.

Saat ini, internet cepat Indosat Ooredoo bisa diakses di Makassar, Balikpapan, Padang, Lampung, Denpasar, Surabaya, Malang, Banyumas, Surakarta, Yogyakarta, Bandung, Tasikmalaya, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Semarang, Pontianak, Jakarta, Bogor, dan Sukabumi.

Mereka juga menjanjikan perluasan ke 14 kota lain sebelum 2015 berakhir. Kota tersebut adalah Tuban, Tegal, Pekalongan, Medan, Batam, Palembang, Banjarmasin, Pekanbaru, Manado, Mataram, Madura, Pacitan, Cirebon, serta Purwakarta.