Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 4G LTE, Lalu Apa Lagi?

Kompas.com - 08/12/2015, 09:33 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penataan frekuensi dan penerapan teknologi 4G LTE di Indonesia sudah selesai dilakukan. Setelahnya, apa lagi yang akan digarap oleh operator dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)?

Bila merujuk ke Jepang atau Korea Selatan, usai penerapan teknologi 4G LTE maka masih ada teknologi 5G yang menjanjikan kecepatan akses internet berkali lipat lebih tinggi.

Namun Indonesia tampaknya belum mengarah ke sana. Baik pemerintah maupun operator telekomunikasi sementara ini akan berfokus pada perluasan jangkauan dan optimalisasi jaringan berteknologi 4G LTE.

Dalam diskusi akhir tahun 2015 "4G, What's Next?", Menkominfo Rudiantara mengatakan kementerian yang dipimpinnya hanya akan fokus pada dua hal saja hingga empat tahun mendatang.

"Sampai 2019, Kemenkominfo fokus dua saja, yaitu efisiensi dan broadband. Soal network kita dalami broadband," ujar pria yang akrab disapa Chief RA itu.

"Kita berikan ruang ke operator untuk membahas business model (4G LTE). Karena tanpa itu, kita tidak mungkin masuk ke 4G. Di Jepang itu masuk 5G karena ada Olimpiade. Kita jangan euforia teknologi tapi nggak ada manfaatnya," imbuhnya.

Soal broadband, Chief RA mengatakan saat ini sedang bersiap untuk membuka tender sumber daya yang tersisa di frekuensi 2.100 MHz. Kemudian ada juga proses penyelesaian Palapa Ring yang akan menjadi backbone akses internet seluruh Indonesia.

Sedangkan mengenai efisiensi, dia mengatakan akan berusaha mendorong sharing infrastruktur telekomunikasi aktif maupun pasif. Sharing yang dimaksud, misalnya berbagi radio acess network antara dua operator berbeda.

Menjadi perusahaan digital

Setelah menyelenggarakan 4G LTE komersil, pekerjaan rumah operator pun masih banyak. Diantaranya adalah mengubah dirinnya dari perusahaan telekomunikasi konvensional menjadi perusahaan digital.

Direktur Jaringan Telkomsel Sukardi Silalahi, dalam acara diskusi yang sama, mengungkap bahwa operator memang sudah harus berubah menjadi perusahaan digital. Mereka mesti memerhatikan tiga hal agar perubahan berjalan sukses, yaitu aspek regulasi, teknologi, dan kultur.

Pendapat senada juga terlontar dari Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli. Operator tidak punya pilihan, selain mengubah diri menjadi perusahaan digital.

"Tidak ada pilihan, semua harus digital. Tidak hanya untuk konsumen, tapi juga untuk kami sendiri. Produk yang dikeluarkan nanti mesti sesuai dengan kebutuhan digital," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com