Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren "Smartwatch" Bakal Bertahan Hingga 2019

Kompas.com - 29/12/2015, 07:17 WIB
Sri Noviyanti,
M Latief

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemakaian jam tangan pintar atau smartwatch diprediksi akan terus menjadi tren hingga 2019. Prediksi itu antara lain diungkap perusahaan riset International Data Corporation (IDC).

IDC memprediksi hal tersebut berdasarkan permintaan smartwacth yang terus meningkat, khususnya yang berbasis watchOS dari Apple. Perusahaan riset pasar itu mengatakan bahwa watchOS telah menjadi barometer bagi platform jam pintarlainnya.

Berdasarkan prediksi IDC, selama 2015-2019 watchOS akan mengalami pertumbuhan permintaan sampai 36,5 persen. Pada 2019, Apple diperkirakan akan mengirim 45,2 juta smartwatch ke seantero penjuru bumi.

Secara keseluruhan, pada 2019 nanti pemasaran perangkat wearable di dunia diperkirakan akan menembus 173,4 juta unit. Jumlah ini merepresentasikan berbagai jenis perangkat wearable mulai dari smartwatch hingga fitness trackers.

Tren Smartwatch

Dikutip dari Antara (31/8/2015), pasar wearable device tumbuh 232 persen pada 2015 dibandingkan setahun sebelumnya. Apple saat ini menjadi perusahaan yang telah memasarkan perangkat wearable terbanyak setelah Fitbit. 

Selama kuartal II-2015, Fitbit diperkirakan telah mengirim 4,4 juta produk wearable-nya. Jumlah tersebut naik 1,7 juta unit dibandingkan  kuartal yang sama pada 2014.

Sementara itu, di posisi ketiga terdapat perusahaan yang berbasis di Tiongkok, Xiaomi, dengan penjualan 3,1 juta unit dan pangsa pasar 17,1 persen. Selanjutnya, produk dari Garmin dan Samsung menyusul.

Di Indonesia, jam tangan pintar mulai dikenal sejak Samsung mengeluarkan Galaxy Gear pada 2013. Namun, trennya mulai terlihat pada 2014, saat beberapa merek datang bersambutan.

Kini, merek jam tangan pintar pun semakin beragam. Tak ketinggalan, situs belanja online seperti Bukalapak.com,  juga menawarkan aneka smartwatch dari berbagai merek. Harganya variatif, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Tak mau ketinggalan tren?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com