Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Menangis, Aplikasi Ini Tahu Penyebabnya

Kompas.com - 04/01/2016, 16:17 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Bayi menangis bisa berarti macam-macam: mengantuk, lapar, kesakitan, atau kencing di celana. Orang tua kerap menduga-duga tanpa tahu penyebab pastinya.

Tim peneliti asal Taiwan menemukan solusi untuk masalah ini. Dilansir KompasTekno, Senin (4/1/2015) dari Reuters, mereka menggodok aplikasi yang bisa mengklasifikasikan penyebab bayi menangis.

Bertajuk "The Infant Cries Translator", pengoperasian aplikasi terhitung sederhana. Saat bayi menangis, orang tua cukup membuka aplikasi dan merekam suara tangisan selama 15 detik. Setelah itu, aplikasi akan memunculkan alasan bayi menangis.

Nilai akurasi aplikasi diklaim mencapai 92 persen. Dengan catatan, aplikasi dimanfaatkan pada bayi berusia maksimal dua minggu. Jika usia bayi lebih dari itu, akurasi aplikasi menurun.

"Untuk bayi usia dua bulan, akurasi hanya mencapai 85 persen. Pada usia empat bulan, nilai akurasi berada pada kisaran 77 persen," kata kepala tim peneliti Chang Chuan-yu.

Sebagai catatan, aplikasi digodok selama kurang lebih dua tahun. Peneliti menghimpun lebih dari 200.000 suara tangisan bayi dari sekitar 100 bayi baru lahir. Suara-suara itu dihimpun ke sistem cloud.

Selanjutnya, tim peneliti menganalisis frekeuensi suara dan menyusun algoritmanya. Dari situlah muncul empat kategori jenis suara tangis berdasarkan penyebabnya, yakni lapar, mengantuk, popok basah, dan kesakitan.

Aplikasi ini dianggap bermanfaat bagi orang tua yang baru punya anak dan belum berpengalaman. Untuk mengunduh aplikasi iOS ini, klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com