Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartfren Larang "Torrent", Tapi Bebaskan Streaming Netflix

Kompas.com - 14/01/2016, 09:57 WIB
Deliusno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator seluler Smartfren menyambut baik kedatangan Netflix ke Indonesia. Hadirnya layanan streaming film dan serial televisi tersebut dinilai mampu memberikan peluang bagi konsumen untuk merasakan kecepatan dan stabilnya internet di 4G LTE, terutama di jaringan milik Smartfren.

"Buat kita (Smartfren), bagus banget (dengan kehadiran Netflix). Ini bisa mendorong orang-orang merasakan jaringan 4G LTE," ujar Derrick Surya, Head of Brand and Marcomm Smartfren, kepada KompasTekno di sela-sela pengumuman kerja sama Smartfren dan Lenovo di Jakarta, Rabu (13/1/2015).

Netflix selama ini dikenal sebagai layanan penyedot bandwidth yang cukup besar. Untuk menonton film berkualitas SD, pengguna membutuhkan internet setidaknya 700 MB hingga 1 GB per jamnya. Lebih tinggi kualitas video yang ditonton, tentu besarnya data yang dibutuhkan lebih banyak lagi.

Menanggapi hal tersebut, Derrick mengklaim bahwa pelanggan tidak perlu khawatir, apalagi untuk masalah kuota. Pasalnya, anak usaha Sinarmas Group ini menawarkan paket internet True Unlimited atau tanpa batas kepada para pelanggannya.

Menggunakan paket True Unlimited yang dijual seharga Rp 75.000 untuk ponsel Andromax 4G atau Hisense Pureshot dan Rp 300.000 untuk pelanggan lainnya, pengguna dipersilahkan untuk menonton Netflix sepuasnya, tanpa harus memikirkan kuota.

"Buat pelanggan Smartfren sudah tidak perlu khawatir mikirin kuota," tuturnya.

Derrick pun mengaku tidak khawatir apabila jumlah penggunaan bandwidth melonjak secara tidak wajar. Menurut dia, penggunaan tersebut dijamin tidak akan mengganggu antar pelanggan.

"Kapasitas penetrasi 4G LTE Smartfren belum terlalu tinggi, sehingga pita masih lebar. Tidak akan mengganggu," kata Derrick.

Beda perlakuan

Paket True Unlimited Smarftfren diluncurkan untuk pertama kalinya pada November 2015 lalu. Kala itu, Smartfren meminta agar pengguna tidak menggunakan paket tersebut untuk mengunduh data menggunakan aplikasi BitTorrent.

Berdasarkan komentar dari Derrick tersebut, jelas terlihat beda perlakuan yang diterima oleh Netflix dan BitTorrent. Smartfren mengizinkan penggunaan Netflix tetapi melarang BitTorrent.

Kebijakan tersebut tampaknya diambil karena BitTorrent menggunakan sistem peer-to-peer (P2P).

Sistem seperti ini biasanya akan membuat perangkat pengguna berkomunikasi dengan beberapa server sekaligus dalam satu waktu. Cara kerja tersebut biasanya akan membuat jaringan bekerja keras sehingga dapat membuat pelanggan lain merasakan gangguan atau internet yang melambat.

Sementara itu, Netflix menggunakan sistem streaming, mirip seperti YouTube. Berbeda dengan sistem P2P, streaming hanya melibatkan satu perangkat dengan satu server saja sehingga tidak akan memberatkan jaringan.

Oleh karena itu, meski sama-sama bisa menyedot bandwidth dalam skala besar, Smartfren tetap mengizinkan penggunaan Netflix. Alasannya, penggunaan aplikasi streaming tidak akan terlalu mengganggu pelanggan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com