Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbus A320neo Tandai Era Baru Industri Penerbangan

Kompas.com - 22/01/2016, 09:43 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Rabu (20/1/2016) menjadi momen yang bersejarah di industri penerbangan, khususnya bagi produsen pesawat asal Perancis Airbus, dan umumnya bagi dunia penerbangan.

Pada tanggal tersebut, Airbus secara resmi menyerahkan pesawat jenis A320 terbaru mereka, yaitu A320neo (new engine option) kepada operator pertamanya, maskapai asal Jerman Lufthansa.

Momen tersebut menandai babak baru di dunia penerbangan, khususnya dalam hal efisiensi pesawat, serta perlombaan dalam hal pengurangan emisi (gas buang).

Tuntutan industri
A320 adalah seri pesawat narrowbody jarak pendek-menengah yang paling laris yang diproduksi oleh Airbus hingga saat ini. Pesaingnya adalah Boeing seri 737. Seri A320 terbang perdana sejak 1987, dan kini telah berumur 30 tahun.

Hingga 2015, Airbus mengklaim A320-nya telah dioperasikan oleh 380 maskapai dan operator di seluruh dunia, dengan jumlah mencapai 5.400-an unit. Airbus pun merasa perlu melakukan peremajaan untuk pesawat narrowbody terlarisnya itu.

Proyek modernisasi Airbus seri A320 sudah diinisiasi oleh pabrikan Perancis itu sejak 2006 lalu. Beberapa sektor yang menjadi perhatian antara lain adalah desain aerodinamika pesawat dan kemampuan mesin.

Airbus Sharklet Airbus A320
Dari sisi aerodinamika, Airbus menambahkan desain sayap yang melengkung di ujungnya (Sharklet) untuk mengurangi drag akibat turbulensi udara yang terjadi di ujung sayap.

Dengan berkurangnya drag (daya hambat), maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk melaju (thrust) menjadi lebih irit.

Dari sisi kemampuan mesin, Airbus berharap A320neo memiliki mesin yang lebih irit bahan bakar, sedikit mengeluarkan emisi, menghasilkan daya jelajah yang lebih jauh, serta meningkatkan perbandingan konsumsi bahan bakar per kursi penumpang.

Jika Airbus memiliki program A320neo, maka pesaing beratnya asal Amerika Serikat, Boeing juga melakukan hal yang sama dengan program B737 MAX. Pesawat seri 737 generasi terbaru Boeing itu rencananya akan terbang perdana pada tahun 2016.

Langkah yang dilakukan Airbus dalam melakukan peremajaan A320-nya tersebut selain untuk memenuhi hitung-hitungan di sisi bisnis, juga didorong oleh kesepakatan di antara pelaku industri penerbangan yang tergabung dalam IATA (International Air Transport Association).

Pada sidang IATA 2009 lalu di Kuala Lumpur, pelaku-pelaku dunia penerbangan berkomitmnen untuk tidak lagi menambah emisi karbon yang dihasilkan oleh industri penerbangan mulai 2020 nanti, walau jumlah frekuensi penerbangan diprediksi akan terus meningkat.

Lebih lanjut, pelaku industri penerbangan juga berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sebanyak 50 persen pada 2050, dibandingkan dengan tingkat emisi karbon pada 2005.

Keunggulan Neo
Apa yang dilakukan oleh Airbus dalam program peremajaan armada A320-nya tak lepas dari dukungan pemasok mesin, yaitu Pratt & Whitney dan CFM.

Jika Airbus melakukan perombakan desain kabin dalam A320neo, sehingga mampu mengangkut kapasitas 20 kursi lebih banyak dibanding A320 saat ini, sehingga konsumsi bahan bakar per penumpangnya menjadi lebih hemat 20 persen, maka CFM dan Pratt & Whitney melakukan inovasi dari sisi kemampuan mesin yang memberi tenaga generasi terbaru A320 itu.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com