Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbus A320neo Tandai Era Baru Industri Penerbangan

Kompas.com - 22/01/2016, 09:43 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Menurut Pratt & Whitney, seperti dikutip KompasTekno dari Forbes, Jumat (21/1/2016), konsumsi bahan bakar yang rendah dari mesin seri PW1100G yang dipakai A320neo secara signifikan mengurangi emisi karbon.

PW1100G dipasangkan dengan desain aerodinamika baru rancangan Airbus diharapkan bisa mengurangi emisi karbon sebanyak 16 persen, jumlah yang selama ini belum bisa dicapai oleh pesawat sekelas yang beroperasi saat ini.

Jumlah 16 persen itu oleh Pratt & Whitney setara dengan 3.600 metrik ton emisi, atau setara dengan menanam 900.000 pohon, per pesawat per tahun.

Mesin pembakaran Talon X di dalamnya diklaim menghasilkan gas Nitrous Oxide (NOx) lebih rendah antara 30 hingga 50 persen.

Dalam hal kebisingan, mesin PW1100G dalam A320neo juga dirancang bisa mengurangi suara bising sebesar 75 persen, atau sekitar 20 desibel lebih rendah dibanding standar saat ini.

Airbus Airbus A320neo dengan dua pilihan mesin Pratt & Whitney PW1100G dan CFM56 LEAP.
Apa artinya dengan suara bising yang lebih rendah ini? Bagi maskapai, mereka bisa memangkas biaya kebisingan dan terbang lebih rendah di rute-rute yang lebih pendek.

Bagi bandara-bandara, suara bising yang rendah memungkinkan mereka beroperasi lebih lama sehingga bisa meningkatkan revenue tanpa merugikan lingkungan sekitar.

Sementara bagi penumpang, mereka bisa menikmati kabin yang lebih senyap. A320neo diklaim memiliki kebisingan 85 desibel atau sekitar 50 persen lebih senyap dari generasi A320 saat ini.

Produsen mesin lain untuk A320neo, yaitu CFM saat ini masih menguji seri CFM56-nya yang digadang-gadang lebih irit bahan bakar dan emisi karbon sebesar 15 persen dibanding mesin-mesin jet saat ini, serta menghasilkan gas Nitrous Oxide (NOx) lebih rendah hingga 50 persen.

Operator A320neo di Indonesia
A320neo oleh Airbus diklaim telah dipesan sebanyak 3.327 unit. Jumlah tersebut berdasar firm order (pesanan yang sudah pasti) yang diterima Airbus per 31 Desember 2015.

Dari beberapa maskapai di dunia yang memesan A320neo tersebut, beberapa di antaranya juga berasal dari Indonesia. Maskapai Indonesia yang diketahui telah memesan A320neo adalah Lion Air dan Citilink.

Sementara AirAsia walau juga memesan seri A320neo, namun belum diketahui peruntukannya, apakah hanya untuk AirAsia Malaysia saja atau AirAsia Indonesia juga akan kebagian.

Citilink menurut keterangan resmi di situs Airbus, memesan sebanyak 25 unit A320neo. Kontrak yang ditandatangani pada Desember 2012 lalu tersebut menandai pembelian langsung (direct purchase) pertama Citilink dari Airbus.

Nilai pesanan diperkirakan mencapai 2,42 miliar dollar AS, setara Rp 23,3 triliun mengacu pada daftar harga pesawat Airbus saat itu.

Sementara itu, masih menurut keterangan resmi di situs Airbus, maskapai Lion Air juga diketahui memesan 234 unit A320 yang 109 di antaranya adalah varian A320neo, 65 A321neo, dan 60 sisanya adalah varian A320 biasa seperti yang beroperasi saat ini.

Maskapai swasta terbesar di Indonesia itu menandatangani kontrak pembelian di Paris, Perancis pada Maret 2013.

Airbus A320neo Lion Air
Nilai kontrak yang dilakukan oleh Lion Air memecahkan rekor pembelian Airbus, yaitu senilai 24 miliar dollar AS atau setara Rp 234,24 triliun. Pengiriman A320neo pesanan Lion Air dijadwalkan mulai 2016 hingga 2027 mendatang.

Penandatanganan kontrak pembelian itu dilakukan oleh CEO Lion Group Rusdi Kirana dan perwakilan Airbus, serta disaksikan langsung oleh Presiden Perancis, François Hollande.

Maskapai AirAsia juga diketahui memesan sebanyak 64 A320neo. Pembelian itu dilakukan oleh AirAsia Group, sehingga peruntukannya belum jelas, apakah Indonesia AirAsia juga akan kebagian A320neo atau tidak.

Penandatanganan kontrak pembelian dilakukan pada Desember 2012 lalu, dan pengirimannya direncanakan antara 2016 hingga 2026.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com