Garap Desain Asian Games, Bekraf Siapkan Rp 3,5 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Olahraga dan Pemuda (Kemenpora) melibatkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam menggodok sistem identitas brand Asian Games 2018.

Menurut Kepala Bekraf Triawan Munaf, seluruh konten visual Asian Games seyogyanya menjadi tanggung jawab Bekraf. Ia tak ingin acara berskala regional tersebut dicerminkan melalui desain grafis yang asal-asalan.

Untuk mendukung segala proses, Bekraf pun mengucurkan dana Rp 3,5 miliar. "Ini adalah entry point bagi Bekraf berkontribusi untuk negara," kata dia usai mengisi acara Mobile Developers Gathering (MDG), Sabtu (23/1/2016) di Universitas Binus JWC, Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa konten visual bukan semata-mata terkait desain maskot yang belakangan ramai menerima kritik masyarakat. Lebih dari itu, konten visual juga mencakup desain spanduk, poster, aplikasi software, rancangan desain venue, pertunjukkan pembukaan dan penutupan, serta hal-hal visual lainnya.

"Semua grafik harus konsisten. Konten visual harus ada sistem terpadu. Semua ada manualnya," kata dia.

Untuk itu, Bekraf juga bakal mengerahkan 16 subsektor di bawahnya agar berkontribusi pada penyelenggaraan Asian Games 2018. Sejauh ini, baru sektor arsitektur dan sektor desain grafis yang sudah terlibat.

"Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sudah bergabung untuk bikin rancangan venue lomba yang konsisten dengan tema brand yang kami bawa," ia menuturkan.

Lebih jauh, Bekraf berharap semua subsektor seperti fesyen, kuliner, kriya, musik, dan sebagainya, bisa berperan.

Bekraf pun menargetkan sistem identitas brand rampung pada Agustus 2016 atau dua tahun sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018. Soal desain maskot yang baru, Triawan berikrar pada April ini sudah diperkenalkan ke masyarakat.