Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Singapura Segera Kebagian Samsung Pay, Indonesia Kapan?

Kompas.com - 02/02/2016, 15:32 WIB
|
EditorDeliusno
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Teknologi Samsung Pay kini tinggal menunggu waktu untuk bisa diaplikasikan di kawasan Asia Tenggara dan Kepulauan Oceania.

Director Mobile Business Southeast Asia & Oceania Samsung Electronics, Joehan Martinus, memastikan hal tersebut di depan publik saat Samsung Forum 2016 berlangsung.

"Samsung Pay akan hadir di wilayah kita di tahun 2016. Mulai dari Singapura dan Australia," kata Joehan Martinus di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (1/2/2016).

Beberapa negara yang lebih dulu kehadiran Samsung Pay antara lain Korea Selatan dan Amerika Serikat. Ekspansi Samsung Pay ke Asia Tenggara dan Kepulauan Oceania ini karena melihat pasar lebih besar.

Sementara itu, untuk Indonesia, Head of Enterprise Business Consumer Electronic PT Samsung Electronics Indonesia, Willy Bayu Sentosa, belum memastikan kapan Samsung Pay hadir. Namun ia menegaskan Samsung Indonesia sedang menjajaki kemungkinan Samsung Pay segera masuk ke Indonesia.

"Sedang dijajaki. Nanti kalau sudah selesai dikasih tahu," ujar Willy.

Apa itu Samsung Pay?

Samsung Pay pertama kali diperkenalkan pada awal 2015. Layanan mobile payment tersebut diharapkan memberikan pengalaman transaksi mobile yang lancar dan aman lewat jaringan contactless maupun terminal penjualan konvensional.

Dengan Samsung Pay, pengguna smartphone Samsung tipe tertentu bisa menggunakan ponselnya untuk membayar barang belanjaan. Caranya cukup dengan menyentuhkan perangkat di terminal kasir yang mendukung fitur pembayaran mobile dari Samsung itu.

Layanan mobile payment mampu mengubah ponsel menjadi alat pembayaran sehingga bisa menggantikan dompet berisi uang dan kartu-kartu magnetik.

Dalam melakukan transaksi, Samsung Pay menggunakan teknologi NFC (Near-Field Communication) dan MST (Magnetic Secure Transmission). Teknologi NFC digunakan sebagai perantara utama untuk pembayaran di terminal POS (Point-of-Sales) kasir.

Sementara itu, dengan teknologi MST, toko-toko yang belum mendukung NFC bisa tetap melayani transaksi pembayaran pelanggan via Samsung Pay layaknya memakai kartu debit atau kartu kredit biasa. Sesuai namanya, MST dapat menyimulasikan “gesekan” pita magnetik di kedua jenis kartu pembayaran konvensional tersebut.

Untuk keamanan, pengguna harus melakukan verifikasi melalui pemindai sidik jari yang terdapat di muka perangkat Samsung yang mendukung layanan mobile payment ini.

Samsung Pay juga diklaim aman karena setiap transaksinya dienkripsi dengan sistem keamanan Samsung "KNOX". Selain itu, baik perangkat Samsung maupun terminal pembayaran milik merchant tidak menyimpan informasi kartu kredit penggunanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke