Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Miliar Pengguna WhatsApp Cuma Diurus 57 "Engineer", Kok Bisa?

Kompas.com - 02/02/2016, 20:48 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Wired
KOMPAS.com - Satu dari tujuh orang di dunia menggunakan WhatsApp. Tepatnya, 1 miliar penduduk bumi terhubung lewat layanan instant messaging tersebut.

Hal itu disampaikan pendiri WhatsApp Jan Koum lewat akun Facebook personalnya hari ini, Selasa (2/2/2016).

"Satu miliar pengguna. Sangat bangga dengan tim kecil kami yang berbuat begitu banyak dalam kurun waktu cuma tujuh tahun," kata dia.

Tim kecil yang dimaksud Koum tak berjumlah ratusan atau ribuan pekerja. Melainkan hanya 57 engineer yang menangani layanan raksasa tersebut.

Nominal itu bisa dibilang cukup mengagetkan. Pasalnya, banyak perusahaan yang skalanya tak sebesar WhatsApp tapi punya engineer dalam jumlah persis atau bahkan lebih banyak.

Gara-gara "Erlang"

Software Engineer WhatsApp Jamshid Mahdavi pun menjelaskan kenapa perusahaannya irit engineer. Menurut dia, alasan pertamanya adalah "Erlang".

Erlang adalah bahasa pemrograman dari tahun 80-an yang tak terlalu populer di kalangan programer. Kendati demikian, Erlang dianggap mumpuni mengatur arus komunikasi pararel dari pengguna yang membludak.

Selain itu, Erlang juga memungkinkan engineer menyebarkan kode baru secara on-the-fly atau sembari memroses kode itu. Artinya, produktivitas dan kecepatan "Erlang" bisa diandalkan.

Saat ini, di era pemrograman modern, Erlang dianggap telah usang. Tapi bagi WhatsApp dan beberapa layanan internet, seperti WeChat dan Facebook Chat, Erlang masih punya rumah.

Menjaga kesederhanaan, merekrut yang terbaik.

Kunci lain kesuksesan WhatsApp, kata Mahdavi, adalah prinsip kesederhanaan. Selain menggunakan bahasa pemrograman Erlang, WhatsApp juga menggunakan komputer bersistem operasi "FreeBSD" yang spesifikasi hardware-nya tak bisa dibilang super canggih.

Sejak ia bergabung di WhatsApp dua tahun lalu, Mahdavi mengatakan layanan bernuansa hijau tersebut turut mengubah prinsip personalnya. "Pendekatan minimalistik ini sangat membuka mata saya," kata dia.

Ia juga menegaskan prinsip WhatsApp selalu terkait kualitas, bukan kuantitas. Dengan Erlang dan engineer yang hebat, WhatsApp tak butuh jumlah pekerja yang bikin sesak kantor.

"Strategi kami adalah merekrut engineer terbaik dan paling bersinar," ujarnya.

Pada minggu pertama para engineer baru bekerja, kata Mahdavi, mereka dipersilahkan beradaptasi dan belajar bahasa pemrograman yang digunakan WhatsApp.

"Jika yang direkrut orang-orang pintar, mereka akan bisa melakukan itu semua," ia menuturkan.

Terakhir, Mahdavi juga mengatakan rapat formal di kantor adalah hal yang tak sering-sering dilakukan di WhatsApp. Beberapa pekerja, kata dia, bahkan hampir tak pernah rapat.

"Pelajaran nomor satu, fokus ke pekerjaan yang harus dilakukan, jangan lakukan aktivitas yang mendistraksi, misalnya rapat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Wired

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com