Data tersebut diungkap oleh seorang pengembang aplikasi yang mempelajari API (application programming interface) milik Twitter sejak 2013 lalu.
Dikutip KompasTekno dari Business Insider, Kamis (4/2/2016), jumlah kicauan per hari pengguna Twitter mencapai puncaknya pada Agustus 2014 dengan rata-rata 661 juta tweet per hari selama satu bulan. Jumlah tersebut sudah termasuk kicauan terkait final Piala Dunia.
Sementara pada Januari 2016, jumlahnya hanya rata-rata 303 tweet per hari selama satu bulan.
Dibantah Twitter
Juru bicara Twitter yang tidak mau disebut namanya menepis data tersebut. "Datanya tidak benar," ujarnya kepada Business Insider.
Namun Twitter juga tidak bersedia mengungkap jumlah angka yang benar. Twitter memiliki kebijakan tidak menanggapi atau berkomentar tentang data yang dikeluarkan oleh pihak ketiga.
Sementara itu, jumlah pengguna aktif Twitter per bulan juga diprediksi tidak akan berkembang, bertahan di angka 320 juta pengguna saja.
Pada kuartal empat 2014 lalu, Twitter mengungkap jumlah pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU) mencapai 288 juta akun. Sementara pada kuartal empat 2015, jumlahnya naik 11 persen menjadi 320 juta.
Namun MAU diukur dengan jumlah log in, tak perduli mereka mencuitkan sesuatu atau tidak.
Ditinggal pengguna muda
Analis memprediksi Twitter masih memikat pengguna lamanya, seperti profesional di bidang media atau politisi, namun tidak berhasil membuat pengguna berusia muda "betah".
Padahal pengguna berusia muda itu berpotensi membuat tweet yang jumlahnya dua atau tiga kali lipat dari pengguna lama yang berusia di atasnya.
Namun, pengguna muda tersebut kini justru beralih ke aplikasi pesaing, seperti Snapchat dan Instagram. Kedua aplikasi ini telah menyalip Twitter dalam hal jumlah pengguna aktif bulanan (MAU).
Untuk diketahui, Instagram di kuartal ke empat 2015 lalu mengklaim memiliki MAU sebesar 400 juta pengguna. Snapchat menolak untuk mengungkap jumlah MAU, namun mengklaim dalam sehari ada 100 juta pengguna aktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.