Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Toko Bunga Semarang Manfaatkan Fitur Google

Kompas.com - 06/02/2016, 16:24 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Rekanan-rekanan awal digandeng dengan cara didatangi satu per satu. Hero kemudian menjelaskan mekanisme kerja online dari Meme Florist yang didirikannya pada tahun 2012 lalu.


“Sebagian besar dari mereka terampil merangkai bunga tapi tidak paham teknologi dan cara untuk memasarkan bisnis. Jadi kami menawarkan bantuan kepada mereka,” katanya.

Selain order dari Meme Florist, para rekanan dibebaskan untuk menanggapi pesanan lain, baik melalui situs web milik sendiri ataupun secara offline.

Awalnya, Hero dan Mariani hanya menggaet mitra di kota Semarang yang juga menjadi tempat tinggal mereka. Dalam tahun-tahun berikut, jumlah dan sebaran para rekanan ini meningkat pesat.

“Ada juga yang datang menawarkan diri sebagai mitra. Kami selalu mengajukan persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya soal standar kualitas dan ketepatan waktu. Saya juga menguji dengan memesan sendiri rangkaian bunga,” ujar Hero.

Pemasukan Meme Florist berasal dari selisih harga antara harga yang ditawarkan toko bunga ke konsumen dengan harga khusus yang lebih rendah untuk Meme Florist.

Menurut Mariani, besarnya selisih ini bervariasi antar rekanan, tetapi kisarannya sekitar 10 hingga 20 persen.

Pemasaran online

Dalam menjalankan bisnis, Meme Florist memanfaatkan dua layanan Google untuk mengoptimalkan pemasaran yang dilakukan secara online, yakni AdWords dan Bisnisku.

Kedua layanan tersebut membuat calon pelanggan bisa dengan mudah menjumpai Meme Florist di tengah belantara internet.

Google AdWords akan menampilkan tautan menuju situs Meme Florist di urutan atas laman pencarian saat pengguna sedang mencari kata kunci tertentu terkait bunga lewat Google Search. Pembayaran dilakukan sesuai jumlah klik yang masuk.

Adapun Google Bisnisku menyajikan informasi-informasi seputar Meme Florist di laman pencarian Google, termasuk nomor telepon dan alamat, berikut peta lokasi di Google Maps sehingga mudah dihubungi calon pelanggan.

“Sekarang, sebanyak 50 persen trafik menuju situs kami berasal dari AdWords,” ujar Hero yang mengaku juga menerapkan search engine optimization untuk memastikan website miliknya nongol di urutan-urutan teratas daftar pencarian.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Hero Wijayadi menerangkan cara pemasaran online yang diterapkan oleh Meme Florist di kantornya di Mataram Plaza, kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2016)

Pemasaran lewat jalur online ini dinilai Mariani lebih efektif dibanding cara konvensional semacam membuat iklan tercetak.

“Kalau bikin brosur kan sering dibuang-buang orang. Sementara, dengan pasang online kami bisa menjaring konsumen yang memang sedang mencari bunga lewat internet,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com