Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Bisa "Ngetop” di YouTube!

Kompas.com - 08/02/2016, 19:58 WIB
Ida Setyorini

Penulis

Di Indonesia, YouTube kini menjadi kanal tontonan wajib di kalangan anak muda. Sama halnya dengan di AS. Berdasarkan studi Defy Media melalui wawancara dan survei di media sosial, ditemukan fakta 62 persen warga AS berusia 13-24 tahun menyukai media digital karena media digital membuat mereka merasa baik.

Berdasarkan data YouTube, video unggahan dari Indonesia tahun 2015, dari Januari hingga Oktober, meningkat 600 persen ketimbang tahun sebelumnya. ”Jumlah ini tertinggi di Asia Pasifik dan durasi menonton naik sekitar 130 persen,” kata Putri Silalahi, Head Communication, Consumer & Youtube Google Indonesia.

Namun, tidak semua video tersebut memadai. Itu sebabnya, YouTube menggelar program Broadcast Box di lima kota, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar, pada November lalu. Program ini adalah yang pertama di dunia.

Melalui program ini, para kreator alias YouTuber alias para pembuat video di kanal pribadi YouTube dapat mempelajari kemudahan membuat dan mengunggah video. Bahkan, mereka berkesempatan mengikuti lokakarya dengan para kreator yang berhasil. Di Bandung misalnya, mereka bertemu dengan Minyo, Paman APIQ, dan Eno Bening, pemilik kanal CleanSound Studio.

Sementara di Surabaya mereka bertemu dengan komentator game Reza ”Arap”, pemilik kanal rezaoktovian dan beauty vlogger Cynthian Sunartio plus Eno Bening yang videonya berisi cara membuat video YouTube.

Di program itu, ada pula tim yang bertugas menjawab pertanyaan secara langsung dari tiga pertanyaan yang paling sering ditanyakan YouTuber, seperti pengarahan teknis, memaksimalkan fitur, dan melindungi konten.

”Banyak yang tak tahu memakai lagu di videonya tak boleh asal comot lagu orang lain. Untuk itu, YouTube juga menyediakan lagu berikut latar untuk video,” ujar Niken Sasmaya, YouTube Partnership Manager, South East Asia, Australia and New Zealand.

Tanggapan

Sama seperti artis konvensional lainnya, YouTuber mana pun pasti memiliki hater yang tak segan mengejek dan mencela. Cynthian sempat sedih dan kecewa lantas mogok setahun karena takut dicela lagi. ”"Setelah setahun, saya baru berani lagi karena jika saya mogok, berarti hater yang menang,” ujar Cynthian kalem.

Berbeda dengan Arap yang langsung membalas dengan sengit komentar hater. ”Saya lawan terus. Saya tantang mereka untuk membuat video yang lebih baik dan ditonton lebih banyak orang. Sekarang saya tak perlu melawan lagi karena subscriber saya yang langsung menyerang hater,” ujarnya.

Eno dulu sering diejek teman-temannya karena asyik membuat video. Kini teman-teman tersebut banyak yang meminta diajak tampil di YouTube. ”Kalau diejek, berarti sebentar lagi kita akan menjadi besar,” tuturnya enteng.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Desember 2015, di halaman 30 dengan judul "Semua Bisa ”Ngetop” di Youtube!".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com