Milimeter wave adalah gelombang radio yang diyakini bisa mengantarkan akses internet berkecepatan tinggi layaknya kabel. Teknologi ini juga tengah digunakan pihak lain, seperti Google, untuk menguji coba pemancaran internet 5G lewat drone.
Namun, gelombang milimeter wave memiliki sejumlah kelemahan, seperti jangkauan yang pendek dan kesulitan menembus obyek penghalang, meskipun cuma sekadar uap air.
Dalam deskripsi paten Next Generation Network yang diberikan kepada Sanjai Kohli, teknologi milimeter wave milik Facebook merupakan sistem routing berbasis komputasi awan.
Sistem tersebut secara dinamis mengatur alokasi rute dan kanal frekuensi, memancarkan daya, modulasi, coding, serta simbol untuk memaksimalkan kapasitas jaringan telekomunikasi.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Verge, Rabu (10/2/2016), Facebook mengonfirmasi rencana pengembangan teknologi berbasis milimeter wave dan berniat memakainya untuk Internet.org.
"Ini adalah bagian dari pekerjaan Connectivity Labs untuk menyokong Internet.org, demi membuat 4 miliar orang bisa terhubung ke internet," ujar seorang perwakilan Facebook.
Kendati demikian, perlu dicatat, seperti juga kebanyakan rencana dan paten lainnya, tak ada jaminan bahwa teknologi milimeter wave ini akan benar-benar dipakai di dunia nyata.
Di sisi lain, rencana pengembangan tersebut juga menunjukkan bahwa milimeter wave merupakan suatu kemungkinan baru yang bisa merevolusi cara memancarkan akses internet nirkabel.
Sebelum Facebook, ada pihak lain yang mengumumkan rencana memakai teknologi milimeter wave serupa. Perusahaan bernama Starry itu punya ide yang mirip, yaitu memakainya untuk menghantarkan internet nirkabel berkecepatan tinggi.
Adapun Internet.org belakangan mendapat sorotan setelah dilarang oleh Pemerintah India karena dipandang melanggar prinsip netralitas internet.
Free Basics yang menjadi perpanjangan Internet.org di India memang menyediakan akses internet gratis, tetapi dibatasi untuk sejumlah layanan online saja, bukan semuanya.
Di Indonesia, internet gratis Free Basics juga tersedia lewat Indosat Ooredoo yang menjadi mitra Facebook.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.