Usaha ini terganjal sistem keamanan iPhone yang bakal menghapus semua data secara otomatis apabila pemakainya salah memasukkan passcode untuk membuka kunci perangkat sebanyak lebih dari 10 kali.
Lewat pengadilan dan perintah hakim federeal, FBI lantas meminta Apple membikin tool backdoor yang bisa dipakai untuk melewati sistem pengamanan tersebut.
Namun permintaan ini ditolak mentah-mentah oleh Apple. CEO Apple Tim Cook menerangkan alasannya dalam sebuah surat terbuka di laman Apple yang dipublikasikan pada Rabu (16/2/2016) lalu.
Di dalam suratnya, Cook menjelaskan bahwa membuat backdoor sama saja dengan memberikan sarana yang bisa dipakai untuk menjebol perangkat-perangkat iPhone lain di luar milik sang teroris.
Meski FBI berjanji hanya akan memakai backdoor sebanyak sekali saja, Cook menilai tidak ada jaminan tool berbahaya itu tak bakal jatuh ke lain pihak atau dipakai untuk keperluan berbeda.
“Ini ibaratnya membuat satu kunci utama (master key) yang bisa dipakai membuka ratusan juta kunci -dari pintur restoran, bank, toko-toko, hingga rumah-rumah,” terang Cook.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.