Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
kolom

Kaos Oblong Mark Zuckerberg

Kompas.com - 22/02/2016, 09:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Bagi orang Indonesia sebenarnya hal ini tidak sama sekali baru. Kita pernah punya Bob Sadino yang selalu memakai celana pendek dan baju kotak-kotak ke mana pun ia pergi. Ia pernah hadir di rapat dengar pendapat di DPR dengan pakaian itu, kemudian ditolak. Namun dalam berbagai aktivitas lain Bob Sadino diterima apa adanya, sebagaimana Zuckerberg.

Jokowi yang menjadi tamu Zuckerberg di markasnya pada dasarnya adalah orang yang sepikiran dengan Zuckerberg. Ia punya busana khas, yaitu baju putih, atau baju kotak-kotak. Tentu saja sebagai presiden ia tidak bisa memakainya di semua acara. Namun ia sebenarnya sedang menyampaikan hal yang sama, bahwa substansi bukan pada pakaian.

Jadi, apakah Zuckerberg tidak menghormati Jokowi dengan memakai kaos oblong? Bukan begitu. Kita harus memahami bahwa begitulah adanya Zuckerberg.

Pertanyaannya, di masa depan akankah berbagai aturan busana (dress code) yang berlaku sekarang runtuh oleh sosok-sosok seperti Zuckerberg? Rasanya kemungkinan itu masih sangat kecil, karena bagaimanapun juga sosok seperti Zuckerberg tetaplah minoritas dalam hal kuantitas. Tapi itu pun tidak sama sekali mustahil. Fashion adalah sesuatu yang secara natural akan berubah.

Di masa mudanya KH Wahid Hasyim pernah menggegerkan pesantren ayahnya karena berbusana lain dari yang lain. Ia memakai celana saat semua santri memakai sarung. Namun kini kita saksikan bahwa pemakai sarung justru menjadi minoritas.

Jadi, kita boleh membayangkan, di masa depan para petinggi perusahaan melakukan berbagai pertemuan bisnis penting dengan pakaian sesuka mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com