Dalam sesi konferensi yang ikut dihadiri oleh jurnalis KompasTekno Oik Yusuf, Zuckerberg menuturkan pandangannya mengenai banyak hal. Salah satu yang mendapat sorotan adalah perkembangan teknologi virtual reality (VR) yang menurut dia bakal menjadi tren internet pada masa depan.
"Dari dulu, sejak saya kali pertama coba-coba bikin program di sekolah, saya membayangkan internet tak hanya menjadi sarana untuk bernavigasi di laman dua dimensi saja, tetapi juga mengunjungi aneka tempat," kata Zuckerberg, mengacu pada kemampuan teknologi VR untuk menghadirkan pengalaman alam virtual seolah di dunia nyata dengan kacamata khusus.
Dia menambahkan, virtual reality adalah evolusi alami dari cara orang-orang memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi. Kalau belasan tahun yang lalu kebanyakan konten yang dikonsumsi di internet berupa teks, lalu kemudian foto dan sekarang video, pada masa depan, peran ini akan dilanjutkan ke virtual reality.
Dulu, kata Zuckerberg, ketika dia baru bisa berjalan, ibunya cuma mengabadikan kejadian tersebut dalam bentuk teks yang menerangkan tanggal kejadian peristiwa. Kemudian, waktu sang adik lahir, orangtuanya sudah mulai memotret, lalu setelah itu merekam dengan kamera video.
"Nah, dengan VR, saya ingin agar orang-orang bisa berbagi keseluruhan adegan dari momen-momen seperti ketika anak kali pertama berjalan tadi, seolah benar-benar hadir di sana. VR akan mengubah cara mengekspresikan diri dan mengonsumsi konten," katanya.
Zuckerberg menyebutkan, tingkat konsumsi video 360 (VR) melalui internet menunjukkan tren yang semakin meningkat. Di jejaring sosial Facebook, dia mencatat, setiap harinya ada lebih dari sejuta pengguna menyaksikan tayangan macam ini.
Sandungan jaringan
Untuk sekarang, visi virtual reality Zuckerberg masih menemui batu sandungan berupa kondisi jaringan internet, terutama seluler, yang dinilainya masih belum mencukupi untuk skenario virtual reality. Memang, kata dia, teknologi seluler masa kini mampu menghantarkan data sebesar puluhan hingga ratusan megabit per detik.
Namun, dia mengatakan, masih butuh waktu sebelum bandwidth yang tersedia bisa mencukupi untuk menghadirkan pengalaman virtual reality yang optimal. Ini karena streaming VR lewat internet membutuhkan sarana transfer data yang sangat besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.