Permintaan Bill Gates berbeda dengan pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg yang tetap mendukung Apple untuk tidak membuka "pintu belakang" iPhone milik teroris demi keperluan penyelidikan.
"Ini kasus khusus dimana pemerintah meminta akses informasi, mereka kan tidak terus selalu meminta, hanya di kasus-kasus khusus saja," kata Gates dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (23/2/2016).
Menurut Bill Gates, permintaan FBI itu sama halnya dengan pemerintah meminta informasi seseorang dari perusahaan telekomunikasi, atau informasi tentang rekening bank seseorang.
"Semoga ada pembahasan tentang hal ini sehingga orang tidak sampai berpandangan lebih baik pemerintah tidak memiliki akses informasi sama sekali ke manapun," imbuh Gates.
Sementara itu, CEO Apple, Tim Cook hingga kini bersikukuh tidak akan membuka enkripsi iPhone, sebab berpotensi membuka backdoor ribuan perangkat ponsel buatan Apple tersebut.
Seperti diketahui, 14 orang meninggal dan 22 lainnya terluka dalam peristiwa penembakan oleh pasangan di San Bernardino pada 2 Desember 2015.
Pasangan tersebut meninggal dalam baku tembak dengan pihak berwajib.
Penyelidik federal AS FBI menyita ponsel Apple dari pasangan tersebut, namun tidak bisa mengakses datanya karena diproteksi oleh password dan enkripsi ketat dari iOS 9.
Apple menolak untuk membuka enkripsi tersebut dengan alasan langkah tersebut bisa memberi preseden buruk dan mengancam keamanan konsumennya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.