Para pelaku industri pun tumpah ruah memadati arena pameran yang menempati area seluas hampir 1.900 meter persegi di gedung eksebisi Fira Gran Via. Mulai dari penyedia infrastruktur telekomunikasi, operator, pabrikan gadget, hingga pengembang aplikasi hadir dan saling unjuk gigi.
Hampir semuanya berasal dari negeri-negeri lain di luar Indonesia, kecuali satu, yakni stand aplikasi filter spam untuk mobile, Clean Messaging, milik duo pengembang Anton Nasser dan R. Ari Sudrajat. Keduanya asli Indonesia. Startup mereka merupakan satu-satunya peserta MWC 2016 dari Tanah Air.
"Kami sudah coba cari orang lain dari Indonesia lewat fitur pencarian ekshibitor di situs MWC, untuk cari teman, tapi tidak ketemu," ujar Ari kepada KompasTekno saat disambangi di booth Clean Messaging, Rabu (24/2/2016),
KompasTekno juga tak menemukan peserta lain yang berasal dari Indonesia di situs dimaksud. Memang, ada sejumlah orang Indonesia lain yang bisa dijumpai di arena pameran, tetapi mereka bekerja untuk brand asing yang sudah mendunia.
Mungkin tak akan ada peserta dari Indonesia sama sekali di MWC 2016 kalau bukan karena Clean Messaging. Peserta dari negara lain, seperti Malaysia dan Singapura berjumlah lebih banyak. Tepat di samping booth milik Ari dan Anton, ada paviliun berupa area luas yang sengaja disewa untuk menjadi ajang eksebisi sejumlah perusahaan dari China.
"Pemerintah negara lain banyak yang menyewa paviliun seperti itu untuk menampilkan pelaku industri mobile dari negara mereka," kata Ari. Dia mengeluhkan tidak adanya inisiatif serupa dari pemerintah Indonesia untuk mendorong startup agar tampil di ajang trade show akbar macam MWC 2016
Padahal, menurut dia, acara demikian bisa mendorong perkembangan usaha, baik yang masih kecil maupun sudah besar dengan mempertemukan mereka dengan para pelaku industri lain dari seantero belahan dunia.
Cari kesempatan
Meski harus merogoh kocek sendiri, Ari dan Anton memberanikan diri menyewa booth berukuran kurang dari 9 meter persegi. Meski kecil, harga sewanya disebutkan mencapai ratusan juta rupiah. Semua demi mendorong aplikasi Clean Messaging yang baru berumur kurang dari 4 bulan sejak pertama meluncur pada November 2015.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.