Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rela Antre Panjang demi Primadona Baru di Pesta Teknologi Barcelona

Kompas.com - 26/02/2016, 15:01 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Konsep perilisan lini Galaxy kala itu berbeda dari pendahulunya. Bangku undangan dan wartawan yang biasanya berbaris lurus menghadap panggung, kini dibuat berbaris membulat mengelilingi panggung.

Skema itu menggambarkan format video 360 yang didukung perangkat VR. Prinsip filosofisnya, konten visual digital tak cukup dipandang satu arah ke depan. Ia juga harus bisa dilihat ke samping, atas, belakang, dan bawah.

Tak melulu soal desain panggung, Samsung juga mematrikan "Gear VR" di atas ribuan bangku yang tersedia. Hadirin diminta memakai kacamata pintar tersebut agar bisa menikmati peluncuran produk dengan pengalaman realitas virtual.

Fatimah Kartini Bohang Merasakan pengalaman realitas virtual dengan menggunakan Samsung Gear VR
Dari sudut lain Barcelona, selain Samsung, ajang MWC 2016 juga dijadikan momentum LG dan HTC merilis perangkat VR termutakhir. LG meluncurkan "360 VR" dan HTC merilis generasi kedua "Vive".

Untuk memperkuat ekosistem VR, Samsung dan LG juga menelurkan kamera khusus yang memungkinkan pembidikan dan perekaman konten 360. Keluaran Samsung dinamai "Gear 360", sementara buatan LG bertajuk "360 Cam".

Fatimah Kartini Bohang Samsung Gear 360
Adu inovasi VR antar vendor menunjukkan pertumbuhan ekosistem teknologi yang lebih mapan. Tak cuma dari vendor, keseriusan VR pun ditopang infrastruktur jaringan internet yang sesuai standar.

Di MWC 2016, SK Telecom mengindikasikan kesiapan jaringannya dengan memamerkan booth khusus menjajal VR. Di Indonesia, para operator pun tak kalah. Masing-masing sudah menggelar jaringan internet generasi keempat 4G LTE yang memungkinkan terwujudnya beragam inovasi teknologi terapan.

Fatimah Kartini Bohang Operator asal Korea Selatan SK Telecom turut perkuat ekosistem VR
Tantangan selanjutnya datang dari sisi konsumen. Pasalnya, belum banyak orang yang merasa membutuhkan, atau bahkan tahu tentang adanya teknologi VR.

Hal itu diakui Marketing Director Mobile Division Samsung Indonesia Vebbyna Kaunang. Menurut dia, VR masih benar-benar baru bagi masyarakat, sehingga perlu edukasi bertahap yang lebih intens.

"Kami akan buka makin banyak experience shop, jadi nanti di Samsung Experience Store itu bisa dicoba," kata dia.

Jika ekosistem ini terus ditumbuhkan, target 2020 bisa dibilang realistis. Pada zaman itu, masih adakah sekat antara realitas virtual dengan dunia nyata?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com