Kedua layanan bertujuan memudahkan pengiriman barang dalam kota. Untuk sementara, baru pengguna di Jakarta yang sudah bisa mencicipi kemudahan tersebut.
"Minatnya besar, sudah banyak perusahaan menggunakan GrabExpress untuk mengirim dokumen penting," kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Rabu (2/3/2016), di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, dalam sesi bincang santai bersama beberapa wartawan.
Tak mau dikatakan serta-merta mirip GoJek, GrabExpress mengusung sistem yang sedikit berbeda.
"Kami punya tim khusus untuk GrabExpress. Kami tak menggabungkannya dengan tim pengemudi untuk pengantaran orang," kata Country Head of Marketing Grab Indonesia Kiki Rizki pada kesempatan yang sama.
Diketahui, pada GoJek, pengemudi yang mengantar orang juga dibebankan tugas mengantar barang. Sama halnya dengan pemesanan makanan lewat "Go-Food" dan belanja di "Go-Mart".
Grab punya alasan sendiri untuk tidak melakukan penggabungan serupa. Menurut Kiki, tiap tugas memerlukan keahlian masing-masing yang perlu dilatih dengan cara berbeda.
"Biar lebih fokus. Kami menghindari kejadian-kejadian seperti pengiriman narkoba dan barang-barang ilegal lainnya. Makanya untuk tim GrabBike fokus mengantar orang. Tim GrabExpress pun fokus dengan pengiriman barang yang sesuai aturan," ia menuturkan.
Selain barang-barang ilegal, GrabExpress menegaskan tidak menerima pengiriman barang pecah-belah yang tidak dikemas dengan baik.
Seluruh pengiriman paket melalui GrabExpress diasuransikan dengan nilai hingga Rp 2 juta.
Sama seperti layanan GrabBike, GrabExpress bisa diakses di dalam aplikasi GrabTaxi.
Ketika pengguna membuka aplikasi tersebut, keterangan layanan "GrabExpress" akan terpatri di pojok sebelah kanan bawah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.