Palapa Ring Paket Timur meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua (sampai dengan pedalaman) dengan kabel serat optik sepanjang 6.300 kilometer.
Chief Executive Officer XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa wilayah proyek tersebut merupakan yang paling menantang dibandingkan dua proyek Palapa Ring sebelumnya. Titik penghubung yang dikerjakan lebih banyak.
"Kami sekarang sedang mengkaji perhitungan teknis Palapa Ring. Soalnya timur ini titik-titiknya lebih banyak dibandingkan Barat jadi kami mesti lebih detil," ujarnya saat ditemui KompasTekno usai peluncuran 4G LTE di Belitung, Selasa (8/3/2016).
"Kalau Paket Barat kan sudah ada jalan untuk mengangkut peralatan, Paket Timur ini tidak. Jalan banyak yang belum ada. Penghitungannya pun lama karena kami harus hati-hati sekali," imbuhnya.
Dian mengatakan XL Axiata mengikuti tender Paket Timur dengan cara membentuk konsorsium bersama Indosat dan Alita.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan tender Paket Timur akan diumumkan pada kuartal ketiga 2016.
Kendati diumumkan belakangan, proyek ini memiliki target serupa dengan Palapa Ring Paket Barat dan Tengah. Pemenang tender mesti meyelesaikannya pada akhir 2018 dan mulai beroperasi pada Januari 2019.
Barat dan Tengah Diteken, Timur Tertunda
Paket Timur tertunda karena menunggu pembangunan jalan Trans Papua. Seiring pembangunan jalan tersebut, akan dibangun ducting untuk meletakkan kabel serat optik ke berbagai wilayah Papua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.