Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Krisis, Twitter Malah Bagi-bagi Uang dan Saham

Kompas.com - 10/03/2016, 12:19 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Jejeran bos Twitter kebagian rezeki nomplok. Masing-masing ditawari bonus pada kisaran 50 ribu hingga 200 ribu dollar AS atau sekitar Rp 657 juta hingga Rp 2,6 triliun.

Meski menggiurkan, ada timbal balik yang diminta Twitter. Jika menerima penawaran tersebut, karyawan harus bertahan di Twitter hingga setahun ke depan.

Bukan hanya bonus duit, Twitter bahkan menyisihkan sebagian sahamnya untuk para karyawan yang dianggap kompeten, sebagaimana dilaporkan Business Insider dan dihimpun KompasTekno, Kamis (10/3/2016).

Hanya saja, tak jelas berapa persen saham yang dialokasikan untuk meminta karyawan tetap setia pada Twitter. Tak jelas pula siapa saja karyawan yang kebagian durian runtuh tersebut.

Yang jelas, Twitter saat ini memang mengalami masa krisis. Sahamnya menurun signifikan sejak tahun lalu dan menyentuh nilai terendah semenjak perusahaan tersebut melakukan IPO pada 2013 silam.

Nilai saham paling tinggi dicapai pada April 2015 lalu, yakni 53,49 dollar AS atau setara Rp 703 ribuan per lembar. Kini, nilai saham Twitter per lembar telah melorot jauh hingga tinggal 17,66 dollar AS atau setara Rp 232.000.

Di titik penuh perjuangan, Twitter justru boros bagi-bagi duit. Namun, ini disinyalir merupakan langkah taktis dari sang CEO, Jack Dorsey.

Pasalnya, beberapa bos Twitter telah hengkang pada bulan-bulan belakangan. Yang terbaru adalah Direktur Editorial Twitter Karen Wickre dan pimpinan tim iklan Twitter Shariq Rizvi.

Keduanya mengumumkan pengunduran diri pada pekan lalu. Jika para pimpinan lainnya menyusul, bisa jadi Twitter semakin ciut. Belum lagi biaya yang perlu dikeluarkan untuk restrukturisasi perusahaan pasca ditinggalkan pekerja-pekerja andalan.

Hingga saat ini, Twitter belum mau berkomentar ihwal alasan dibalik strategi bagi-bagi rezeki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com