Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja "Robot Pemungut Kotoran" Buatan Siswi SMA

Kompas.com - 11/03/2016, 10:55 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tantangan berternak adalah membersihkan kandang dari kotoran hewan. Pasalnya, aroma hasil pembuangan tersebut bisa memicu rasa mual.

Untuk mengatasi ketidaknyamanan itu, tiga siswi setingkat SMA dari pesantren Daar El-Qolam menciptakan "Cage Cleaning Robot". Fungsinya membersihkan kotoran hewan dengan kendali jarak jauh.

Cara kerja robot itu mirip mainan mobil yang dikendalikan remote control. Bedanya, Cage Cleaning Robot dikontrol dengan smartphone melalui aplikasi Android "NXT Simple Control".

"Kami cuma pasang bluetooth di robot lalu dihubungkan ke smartphone. Masih sederhana banget," kata salah satu anggota tim, Chairunnisa, kepada KompasTekno, Kamis (10/3/2016), di Kantor Samsung Indonesia, Menara Batavia, Jakarta.

Selanjutnya, robot bisa bergerak ke sana kemari dengan alat motor yang dirakit sendiri. "Kami nggak pakai sensor sama sekali," ujarnya.

Penggodokan robot pun hanya dilakukan selama dua minggu termasuk mendiskusikan ide awal. Menurut pengakuan ketiganya, mendiskusikan ide membutuhkan waktu lebih lama ketimbang merakit tubuh robot.

"Kami pikir kalau untuk tema lingkungan pasti orang lain kepikiran sampah atau tanaman. Nah kami mau cari yang beda, makanya menyasar sektor peternakan. Apalagi kotoran hewan bisa dimanfaatkan sebagai kompos," kata anggota lainnya, Balqis, menjelaskan proses pertukaran ide ketiganya.

Meski begitu, bukan berarti perakitan robot berjalan lancar. Balqis mengatakan timnya sempat kesulitan merancang model robot paling efektif dan efisien menjalankan fungsi sebagai alat pembersih kotoran.

Fatimah Kartini/Kompas.com Robot "Cage Cleaning Bot", Juara 1 Thamrin Olympiad Cup.

Setelah beberapa kali percobaan, bentuk paling ideal pun disepakati. Ukuran robot kurang lebih pas dimasukkan ke dalam kotak sepatu. Dua roda dipasangkan agar robot bisa leluasa berjalan ke sana ke mari.

Di bagian atas terpatri alat pengontrolan NXT yang disematkan bluetooth beserta indikatornya. Lalu di bagian depan ada sebuah katup dengan mekanisme buka-tutup menyamping.

Dalam posisi terbuka, katup siap mendorong kotoran yang jatuh di kandang. Kotoran kemudian dibawa hingga ke terpal penampungan yang dipasang pada tepi kandang.

"Nanti semua kotoran terkumpul di terpal dan pengguna cukup membuang atau mengolah kembali kotoran pada terpal menjadi pupuk yang bermanfaat," kata Kharisma yang juga merupakan anggota tim.

Berkat ide dan inovasi itu, mereka berhasil menyabet juara satu dalam kompetisi "Thamrin Olympiad Cup (TOC) 2016" kategori robotik kreatif bertema lingkungan, Februari lalu.

Lomba tersebut merupakan kerja sama antara Samsung Indonesia dengan sekolah negeri sains berasrama SMANU Thamrin.

Samsung menyediakan perangkat elektronik yang berguna dalam penyelenggaraan lomba. Misalnya saja, Galaxy Tab bagi peserta untuk mengerjakan soal-soal kompetisi.

Samsung juga memberikan bantuan dana dan hadiah bagi para pemenang, berupa kacamata pintar Gear VR dan smartphone Galaxy S6.

"Kami ingin menyemangati generasi muda agar terus membuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat," kata Coorporate Marketing Director Samsung Indonesia Jo Semidang dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com