Melalui sayembara ini, pihak pemerintah akan mencari desain baru untuk dipakai sebagai maskot Asian Games 2018. Maskot baru tersebut nantinya akan menggantikan desain terdahulu, Drawa (akronim dari burung Cendrawasih), yang diperkenalkan pada tanggal 27 Desember 2015 lalu.
Desain Drawa sebelumnya banyak dicibir oleh netizen, beberapa saat setelah pengenalannya.
"Setelah cukup lama melalui proses persiapan, pada akhirnya Panitia Seleksi Perancang Sistem Identitas Asian Games mulai tanggal 12 Maret 2016 telah mengumumkan adanya undangan bagi berbagai pihak terkait untuk dapat mengikuti seleksi perancang sistem identitas Asian Games 2018," tulis Kemenpora dalam situs resminya.
Dalam situsnya, Kemenpora juga menjelaskan panjangnya proses diskusi sebelum akhirnya sayembara tersebut bisa dilaksanakan. Terjadi serangkai pertemuan dengan beberapa pihak selama beberapa bulan belakangan.
Puncaknya, terjadi penanda-tanganan Nota Kesepahaman antara Menpora dan Kepala BEKRAF pada tanggal 12 Februari 2016 lalu yang dihadiri oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Erick Thohir dan tim ahli dari Bekraf.
Para anggota tim ahli datang dari beragam profesi yang memiliki kompetensi dan keahlian tinggi di bidang ekonomi kreatif, yang selama ini merancang persiapan seleksi dan nantinya juga menjadi tim penilai saat seleksi di Gedung Kemenpora.
Di luar maskot, logo Asian Games 2018 sendiri sudah ditetapkan dan tidak akan mengalami perubahan.
Terbuka bersyarat
Untuk mengikuti sayembara maskot yang terbuka bagi publik ini, pihak Bekraf mencantumkan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya, sayembara tersebut bisa diikuti oleh pendaftar perorangan atau perusahaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.