Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Akun Path Haji Lulung, Kasih "Love" Posting-an Sendiri

Kompas.com - 17/03/2016, 12:53 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau yang akrab disebut Haji Lulung baru saja bergabung di jejaring sosial Path.

Di jejaring sosial yang digawangi oleh mantan petinggi Facebook, Dave Morin, itu, Abraham Lunggana menggunakan nama SUKA HAJI LULUNG (huruf kapital semua).

Akun tersebut dipakai oleh Lulung untuk menyosialisasikan kegiatannya sehari-hari melalui foto. Terkadang, tautan berita dibagikan melalui akun itu terkait sepak terjang Haji Lulung di kancah perpolitikan.

Walau akun itu dikelola oleh tim kreatif yang dibentuknya, Lulung menjamin bahwa konten dari akun media sosial itu dipublikasikan atas persetujuannya.

"(Akun) Path itu dibikin supaya ramai saja, biar bisa share informasi juga, kan," ujar Lulung kepada Kompas.com, Selasa (15/3/2016).

Anggota tim kreatif Lulung, Denny Kusuma, mengatakan, dia dan timnya membuat akun Path tersebut karena media sosial ini dinilai banyak digandrungi warga dari berbagai kalangan.

Selain itu, masih menurut Denny, jika dibandingkan dengan Facebook dan Twitter, Path juga tidak terlalu banyak dipenuhi dengan akun-akun palsu.

Kedua hal itulah yang akhirnya melatarbelakangi dia dan Lulung untuk sepakat membuat akun Path.

Kebiasaan unik

KompasTekno mencoba berteman dengan Haji Lulung di jejaring sosial Path. Tak butuh waktu lama bagi akun SUKA HAJI LULUNG untuk menyetujui permintaan pertemanan tersebut pada Rabu (16/3/2016) lalu.

Teman-teman Haji Lulung di Path pun tergolong banyak. Dalam waktu dua hari saja, akun Path tersebut sudah punya lebih dari 360 teman.

Dalam dua hari itu juga, Lulung sudah memiliki sekitar 57 momen di Path. Artinya, rata-rata dalam sehari, setidaknya akun Haji Lulung di-update sebanyak 28 kali, atau jika dirata-rata lagi, lebih dari sejam sekali. Cukup sibuk juga, ya.

Namun setelah melihat dan mengamati gaya akun SUKA HAJI LULUNG, KompasTekno menemukan ada hal yang unik dari posting-an atau unggahan akun SUKA HAJI LULUNG tersebut, terlebih jika postingannya berupa foto.

Layaknya di Path lainnya, reaksi teman akan ditampilkan di bawah setiap unggahan, yakni reaksi yang dilambangkan dengan emoticon tertawa, tersenyum, kaget, sedih, dan sebagainya.

Nah, dalam mayoritas unggahan Path SUKA HAJI LULUNG ini, foto profilnya, yang berupa karikatur dirinya sedang mengacungkan jempol dengan latar merah, juga ada dalam deretan reaksi unggahan tersebut, di deretan paling kanan, dengan ikon "Love".

Artinya, akun SUKA HAJI LULUNG gemar nge-"Love" unggahannya sendiri sesaat setelah ditampilkan.

SUKA HAJI LULUNG Postingan akun Path SUKA HAJI LULUNG.
SUKA HAJI LULUNG Postingan Path SUKA HAJI LULUNG
Memang sah-sah saja jika ingin memberikan reaksi terhadap unggahan sendiri, toh itu dimungkinkan dalam algoritma Path. Namun, hal ini jarang dilakukan oleh mayoritas pengguna Path.

Mungkin inilah keunikan yang telah menjadi ciri khas Haji Lulung yang tidak dimiliki politisi lain. Seunik caranya berinteraksi di jejaring sosial Twitter, saat kali pertama menggunakannya. Saat itu, Haji Lulung belum tahu cara me-reply cicitan atau me-retweet, sampai-sampai hashtag #SaveHajiLulung ramai di linimasa.

Keunikan inilah yang selalu diburu oleh netizen yang konsen terhadap sepak terjang Lulung. Mereka menunggu-nunggu, mau apa lagi nih Haji Lulung?

Bagaimanapun, langkah Haji Lulung menggunakan Path sebagai media sosialisasi layak diapresiasi, terlebih jika ingin mendekatkan diri dengan anak muda. Siapa tahu, mungkin setelah ini, Haji Lulung juga akan buat akun di Instagram, atau bahkan Snapchat!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com