Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Sejarah Pendirian Twitter yang Penuh Intrik

Kompas.com - 21/03/2016, 18:02 WIB

Ketika menyusun buku Hatching Twitter, Bilton melakukan investigasi mendalam dan mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk dokumen-dokumen dan e-mail internal Twitter.

Dalam bukunya, ia memaparkan bagaimana keempat pendiri Twitter berjuang untuk mendapatkan uang, pengaruh, serta kendali atas perusahaan mereka yang terus berkembang.

Meskipun begitu, pada akhirnya, tak ada satupun dari mereka yang memegang kendali atas perusahaan itu. Tak ada satupun dari mereka yang bertahan menjadi CEO.

Pada Oktober 2010, Dick Costolo, mantan komedian berusia 50-an tahun yang kala itu menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Twitter, ditunjuk untuk menggantikan posisi Evan Williams sebagai CEO.

Pada Oktober 2015, Jack Dorsey kembali didapuk menjadi CEO Twitter menggantikan Dick Costolo yang dianggap kurang mampu meningkatkan pendapatan perusahaan.

Hingga kini, Twitter terus bertumbuh. Twitter telah menjadi alat marketing dalam bisnis, menjadi media kasual untuk berkomunikasi, bahkan menjadi alat kampanye dalam berpolitik.

Sekarang, orang-orang biasa hingga tokoh-tokoh penting seperti para pemimpin negara, Paus, selebritis, serta penyiar radio dan televisi, sudah menggunakan Twitter.

Pada Januari 2016 tercatat sekitar 320 juta pengguna yang aktif menggunakan jejaring sosial ini. (RAA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com