SAN FRANSISCO, KOMPAS.com – Rabu (23/3/2016) pagi waktu San Fransisco, Amerika Serikat, Google menggelar perhelatan global bertajuk Google Cloud Platform NEXT 2016 (GCP NEXT 2016).
Dari San Fransisco, Kompas.com akan melaporkan perkembangan konferensi global ini. Google akan mengumumkan produk-produk baru terkait platform GCP pada event kali ini.
Saat ini Google Cloud Platfrom telah memiliki jaringan pusat data di 70 titik lokasi yang tersebar di 33 negara. Sebaran lokasi pusat data di berbagai negara itu berfungsi untuk menjamin kecepatan akses di negara-negara sekitar lokasi pusat data.
Dari 33 lokasi negara itu, sama seperti yang dilakukan pemain cloud server global lainnya, Indonesia tak termasuk. “Sebanyak 35 persen dari pusat data itu sudah menggunakan energi terbarukan,” kata Greg DeMichillie, Direktur Manajemen Produk Google.
Selama ini, bisnis layanan cloud server dikuasai oleh Amazon Web Services, disusul posisi kedua adalah Microsoft Azure. Menurut riset Goldman Sach, urutan pertama market share bisnis cloud hingga kuartal 2015 adalah Amazon, disusul Microsoft, Salesforce, Oracle, Rackspace, dan Google.
Sehari sebelum peluncuran produk-produk baru berplatform GCP, Google juga mengumumkan telah membuka dua lokasi pusat data baru untuk layanan GCP. Dua lokasi tersebut bagian dari rencana 10 lokasi baru yang akan selesai dibangun pada 2017.
Dua lokasi jaringan baru yang ditambahkan yaitu di Tokyo, Jepang, dan di Oregon, Amerika Serikat. “Kami juga berencana menambah lagi sehingga pada 2017 akan ada 10 lokasi baru, lokasinya masih rahasia,” katanya.
Masing-masing region tersedia pusat data GCP. Google mengklaim dengan penambahan pusat data tersebut bisa menawarkan performa tinggi kepada klien di tiap wilayah.
“Kami membuka region-region baru ini untuk membantu pelanggan Google Cloud Platfrom mengembangkan layanan dan aplikasinya dengan performa baik,” kata Varun Sakalkar, Manajer Produk Google.
Keunggulan GCP
GCP memiliki beberapa keunggulan di antaranya lokasinya berada di infrastruktur milik jaringan Google yang terbukti andal, bonus analitik data menggunakan mesin Google, dan bebas pemeliharaan server karena Google yang akan mengelolanya penuh.
Google Cloud Platform memiliki modul-modul berbasis layanan cloud yang bisa dimanfaatkan pengguna, baik pengguna skala kecil, menengah, hingga raksasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Google makin agresif dengan manuver barunya yaitu menyiapkan platform layanan cloud, siap berkompetisi dengan dunia bisnis yang selama ini didominasi Amazon dan Microsoft. Google menyebutnya Google Cloud Platform.
Manuver agresif Google ini akan diumumkan Rabu (23/3/2016) pagi waktu setempat, dalam konferensi global bertajuk Google Cloud Platform NEXT 2016 (GCP NEXT 2016).
Google Cloud Platform tak hanya menawatkan server atau storage, namun yang membuatnya berbeda adalah adanya platform yang dibangun Google dan para mitranya. Platform ini bisa dimanfaatkan gratis oleh pelanggan GCP.
Baca juga: Google Agresif Bangun Platform Layanan "Cloud", Siap Menantang Amazon
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.