Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Android Priv Gagal Lejitkan Penjualan BlackBerry

Kompas.com - 04/04/2016, 11:22 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Melalui Priv, BlackBerry menempuh langkah bersejarah dengan memakai sistem operasi Android di smartphone besutannya. Tapi bahkan itupun belum mampu menyelamatkan kinerja penjualan BlackBerry.

Dirangkum KompasTekno dari The New York Times, Senin (4/4/2016) laporan keuangan terkini dari BlackBerry untuk kuartal yang berakhir pada 29 Februari lalu menyebutkan bahwa perusahaan itu hanya berhasil menjual 600.000 unit ponsel.

Angka tersebut lebih rendah 100.000 unit dibandingkan kuartal sebelumnya. BlackBerry pun mencatat kerugian sebesar 238 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun, dibandingkan dengan profit 28 juta dollar AS dalam kuartal yang sama tahun lalu.

CEO BlackBerry John Chen mengakui penjualan BlackBerry Priv memang tidak sebagus yang diharapkan.

Dia beralasan ini terjadi karena pasar smartphone high-end yang disasar oleh Priv memang sedang lesu. Masalah lainnya, pengiriman ke operator dan toko-toko ritel mengalami penundaan.

“Kelesuan pasar smartphone high-end menghalangi upaya kami, tapi masalah utama yang dihadapi dan harus diatasi adalah persoalan distribusi perangkat,” sebut Chen dalam conference call kepada analis.

Pasaran BlackBerry di segmen smartphone high-end telah tergerus dalam beberapa tahun terakhir karena gempuran smartphone dari platform saingan, seperti iPhone (iOS), dan Samsung Galaxy (Android).

Pangsa pasar global BlackBerry pun kini tercatat telah menyusut hingga tak sampai 1 persen. Apabila kinerja penjualan Priv tak kunjung membaik, maka ada kemungkinan smartphone tersebut merupakan model terakhir yang bakal dibuat oleh BlackBerry.

Chen dulu pernah menyebutkan bahwa pihaknya tak bakal melanjutkan bisnis smartphone -yang selama ini menjadi tulang punggung BlackBerry- apabila terbukti terus menimbulkan kerugian.

Namun, untuk sementara, Chen mengatakan masih percaya BlackBerry bisa terus membuat ponsel tanpa mengalami kehilangan uang dari produk tersebut.

“Saya masih yakin kami punya kesempatan. Saya harap saya tidak naif,” ujar Chen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com