Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2016, 18:39 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber CNN


KOMPAS.com - Usai ditolak oleh Apple, Biro Penyelidikan Federal AS (FBI) rupanya berpaling ke lain pihak dalam upayanya meretas iPhone milik teroris pelaku penembakan di San Bernardino.

Hal ini diungkapkan oleh oleh Direktur FBI James Comey dalam sebuah pernyataan yang dirangkum KompasTekno dari CNN, Jumat (8/4/2016).

“Perkara hukum antara pemerintah dan Apple dalam kasus ponsel San Bernardino berakhir karena pemerintah telah membeli sarana dari pihak swasta untuk mendapat jalan masuk ke ponsel itu, (iPhone) 5C yang menjalankan iOS 9,” sebut Comey.

Tak dijelaskan lebih lanjut siapa “pihak swasta” yang dimaksud, atau apa “sarana” alias alat yang dibeli dan dipakai untuk meretas iPhone itu.

Beredar kabar bahwa FBI memperoleh bantuan tersebut dari sebuah perusahaan mobile forensic asal Israel yang bernama Cellebrite. Tapi sejauh ini semuanya baru spekulasi.

Sebelumnya, FBI meminta tolong pada Apple untuk membuat backdoor demi mengakses data yang tersimpan dalam iPhone 5C milik teroris.

Permintaan yang disuarakan lewat pengadilan ini ditolak mentah-mentah oleh Apple lantaran pabrikan gadget itu khawatir backdoor yang bersangkutan nanti bisa disalahgunakan oleh FBI atau pihak lain.

FBI akhirnya terpaksa mencari jalan lain. Akhir bulan lalu, biro penyelidik ini mengumumkan telah berhasil membobol iPhone. Kasus hukum dengan Apple pun dibatalkan.

Comey menjelaskan bahwa “alat” yang dibeli FBI hanya bisa digunakan untuk membobol iPhone tipe tertentu saja. Model yang lebih baru seperti iPhone 5S tetap tak bisa diintip.

“Orang-orang yang menjual (tool) ini pun, saya tahu mereka, dan saya percaya mereka akan melindungi (cara membobol iPhone), dan motivasi mereka sejalan dengan kami,” ujar Comey.

Apple hingga kini masih belum tahu cara FBI menembus pengamanan iPhone. Comey mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memberikan informasi tersebut ke Apple supaya kelemahan ini bisa ditambal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com