Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wicak Hidayat

Penulis teknologi yang saat ini terjun bebas ke dunia startup digital. Ia aktif di Code Margonda bersama komunitas lainnya di Depok. Juga berperan sebagai Tukang Jamu di sebuah usaha rintisan bernama Lab Kinetic.

kolom

Startup Masuk Desa, Startup Rindu Desa

Kompas.com - 19/04/2016, 11:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorReza Wahyudi

Satu hal yang menarik dari dunia startup adalah cara pikir. Kesalahan yang umum dari membuat produk adalah menggunakan landasan asumsi. Misalnya asumsi tentang bagaimana teknologi itu akan digunakan.

Cara berpikir design thinking, yang kerap dielu-elukan di dunia startup, mencoba mengatasi asumsi itu. Kegiatan seperti design ethnography, misalnya, bisa sangat bermanfaat saat startup menjangkau desa. Kegiatan berupa wawancara di lapangan ini diharapkan bisa menyelaraskan piranti dan produk dengan kasus dan kebutuhan yang diamati langsung di lapangan.

Nah, sekarang yang bisa dilakukan adalah menunggu. Berharap kegiatan seperti Solusi Desa Broadband Terpadu bisa membawa sepercik kesegaran pada masalah terkait desa yang sesungguhnya adalah bagian dari masalah kita bersama.

Jika tidak bisa? Semoga cara pikir startup yang lain juga bisa diterapkan. Cara berpikir yang saya maksud adalah: fail early, fail often. Maksud dari hal itu adalah, setiap kegagalan adalah peluang untuk belajar. Jadi jangan takut salah, jangan takut gagal!

Hmm, omong-omong soal startup masuk desa ini, saya kok jadi rindu desa ya? Tiba-tiba muncul keinginan untuk menanggalkan pakaian dan nyemplung di kali sebelah rumah. Byur!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com